Feature

Derita Anak Miskin di Pidie, 11 Tahun Hanya Duduk di Kursi, Berawal dari Suara Mercon

Namun, perjalanan masa kecil Naufal justru berkutat di atas kursi. Terkadang, Naufal meronta-ronta di atas kursi karena rasa jenuh. Tapi, Naufal...

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ MUHAMMAD NAZAR
Naufal Multazam ditemani ibunya duduk di kursi di Gampong Blang Leuen, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie, Kamis (7/5/2020). 

Namun, perjalanan masa kecil Naufal justru berkutat di atas kursi. Terkadang, Naufal meronta-ronta di atas kursi karena rasa jenuh. Tapi, Naufal tidak mampu berjalan akibat penyakit yang menggerogoti tubuhnya.

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERSMBINEWS.COM, SIGLI - Nasib Naufal Multazam (11) tidak seindah rekan sebayanya, yang asyik bermain saat masih anak-anak.

Namun, perjalanan masa kecil Naufal justru berkutat di atas kursi.

Terkadang, Naufal meronta-ronta di atas kursi karena rasa jenuh.

Tapi, Naufal tidak mampu berjalan akibat penyakit yang menggerogoti tubuhnya.

"Naufal anak kami sejak umur dua tahun awalnya terkena step, akibat suara marcon yang dibakar pada lebaran," kata Hasan Husen (54) ayah kandung Naufal warga Gampong Blang Leuen Teungou, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie, Kamis (7/5/2020).

Ia menjelaskan, sejak mengalami step pertumbuhan Naufal tidak lagi normal.

Plt Bupati Bireuen Serahkan Dua Unit Rumah Layak Huni, Ini Penerimanya  

Dengan penyakit tersebut, membuat Naufal susah tidur.

Naufal hanya mampu tidur dua jam jelang shalat subuh.

Yang sangat menyedihkan, kata Hasan, anaknya itu sering menggigit kulitnya sendiri.

Bahkan, Naufal sering mengalami kejang-kejang saat penyakit kambuh.

"Kami harus menjaga anak kami 24 jam, kalau tidak dia menggigit dirinya sendiri," kata Hasan.

Derita Naufal terus bertambah, kata Hasan, kini anaknya didera Hernia.

Meski telah dilakukan operasi penyakit itu kambuh lagi.

KPK Gandeng BPKP Aceh Awasi Dana Penanganan Covid-19 di Aceh

Hasan mengeluhkan, dengan kondisi keluarganya morat marit, dirinya harus merawat Naufal sebagai anak disabilitas.

Hasan bersama keluarga, telah tujuh tahun menumpang di rumah warga.

Hasan berharap, adanya bantuan dari pemerintah maupun donatur.

"Yang sangat kami butuhkan kursi roda untuk Naufal. Juga dana untuk membeli pampers," ujarnya.

Kata Hasan, meski ia bersama keluarga numpang di rumah warga, tapi keluarganya tidak mendapat bantuan.

Baik bantuan program PKH, bantuan e-warung, dan bantuan pangan non tunai (BPNT). (*)

Tak Terima Diselingkuhi, Wanita Ini Pasang Foto Pacarnya Jadi Iklan Bersponsor di Instagram

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved