Ketua DPRK Abdya Minta Baitul Mal Segera Cairkan ZIS 2020, Ini Penjelasan Kepala Baitul Mal

Sementara itu, Kepala Baitul Mal Abdya, Wahyudi Satria SPi mengatakan, penyaluran zakat untuk fakir miskin, akan dicairkan setelah pengesahan anggaran perubahan 2020.

Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Ketua DPRK Aceh Barat Daya (Abdya), Nurdianto meminta Baitul Mal setempat segera menyalurkan Zakat Infak Sedakah (ZIS) untuk 2020.

Pasalnya, kata Nurdianto, hingga saat ini, para mustahik atau orang yang berhak menerima zakat, khususnya bagi kaum fakir miskin belum menerima zakat tersebut.

"Kami berharap Baitul Mal bisa menyalurkan zakat 2020 dan sisa zakat 2019 itu pada Bulan Ramadhan ini, sehingga bisa membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri," ujar ketua DPRK Abdya, Nurdianto.

Karena, sebut Nurdianto, ada beberapa kaum fakir miskin membutuhkan zakat tersebut.

Terlebih di tengah suasana pendemi covid-19, tidak bisa pergi mencari nafkah.

"Begitu juga program untuk rehab rumah tidak layak huni, kami minta ini bisa dilanjutkan pada 2020 ini," pinta politisi Demokrat ini.

• Hujan, Angin dan Gelombang Tinggi Dera Aceh Singkil

Selain itu, ia juga meminta zakat untuk para santri mondok di luar kabupaten yang saat ini butuh perhatian dari pemerintah, bisa disalurkan segera.

"Paling lambat akhir Ramadhan ini bisa mereka terima," pintanya.

Menurut Nurdianto, saat ini ada ratusan santri yang berada di luar Abdya.

Hingga saat ini, masih menuntut ilmu di pesantren.

Untuk itu, ia berharap pemerintah bisa menyalurkan zakat untuk para santri mondok ini.

Sementara itu, Kepala Baitul Mal Abdya, Wahyudi Satria SPi mengatakan, penyaluran zakat untuk fakir miskin, akan dicairkan setelah pengesahan anggaran perubahan 2020.

"Ini hasil kesepakatan bersama, termasuk dewan pengawas. Karena anggaran untuk itu, kita fokuskan untuk merenovasi rumah fakir miskin yang sempat tertunda pada 2019 lalu," ujar Kepala Baitul Mal Abdya, Wahyudi Satria SPi.

• Derita Anak Miskin di Pidie, 11 Tahun Hanya Duduk di Kursi, Berawal dari Suara Mercon