Berita Aceh Barat
Alhamdulillah, Keluarga Miskin di Pasi Mesjid Aceh Barat Akhirnya Dapat Listrik Gratis dari PLN
warga miskin di Desa Pasi Mesjid, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Sabtu (9/5/2020) akhirnya bisa mendapatkan bantuan listrik gratis dari PLN
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Nek Safwan (60) istri dari M Said (70) warga miskin di Desa Pasi Mesjid, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Sabtu (9/5/2020) akhirnya bisa mendapatkan bantuan listrik gratis dari PLN.
Sebelumnya, pasangan lanjut usia itu tidak memiliki penerang listrik, mereka pada malam hari hanya menyalakan lampu teplok.
Jika angin kencang dan hujan, mereka berada dalam gelap tanpa ada penerang.
“Kita berikan tarif subsidi 450 VA sesuai dengan kebutuhan beliau, dengan pertimbangan dari Pemerintah Aceh Barat sendiri sebelumnya sudah menganggarkan bantuan Token listrik khusus pelanggan prabayar tarif subsidi sebesar 50 ribu/bulan,” kata Fahrizal, Manager PLN ULP Meulboh Kota kepada Serambinews.com, Sabtu (9/5/2020).
• Bupati Aceh Besar Tinjau Lokasi Banjir di Lhoong, Serahkan Bantuan untuk Pengungsi
Disebutkan program tersebut sudah berjalan sejak tahun 2018 kemarin.
Cuma untuk semntara terhenti dikarenakan dari Pemerintah Pusat juga memberikan listrik gratis khusus pelanggan subsidi stimulus Covid-19 sampai bulan Juni.
Jadi kedepan tidak menjadi beban ke beliau untuk membeli token listrik.
“Kita harapkan setelah adanya listrik dapat sedikit membantu kehidupan sehari hari dalam beraktifas dan beribadah dalam bulan Ramadhan ini,” ujar Fahrizal.
Sebelumnya, Nek Safwan istri M Said yang merupakan pasangan lanjut usia (lansia) yang tinggal berdua di sebuah gubuk reyot tanpa ada lampu penerang dari listrik.
Di usia yang senja, M Said masih bercocok tanam ke sawah guna menghidupi istrinya.
• Tribunnews dan Cardinal Donasikan 300 Ribu Masker Untuk Cegah Penyebaran Virus Corona
Gubuk tempat ia berteduh bersama sang suami tidak layak lagi untuk ditinggali.
Selain tidak mempunyai listrik sehingga hanya menggunakan lampu teplok pada malam hari.
Kondisi gubuk juga ringkih dan sewaktu-waktu bisa roboh jika dihempas angin kencang.
Sebelumnya, Safwan mengaku punya rumah bantuan pascatsunami.