Mengenang 32 Tahun H Dimurthala

Kisah M Daan, Sempat Tak Mau Ikut Marah Halim Cup, Akhirnya Berangkat Setelah Didatangi Dimoerthala

Bang Dimur mengizikan saya pulang. Dua hari di rumah, istri saya melahirkan anak pertama kami yang bernama Mardian Riza.

Editor: Imran Thayib
For Serambinews.com
Mantan bintang Persiraja era 80-an, M Daan. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tahun 1976, menjelang azan shalat magrib, seorang pemuda bertubuh kekar ke luar dari lapangan Stadion Blangpadang.

Seperti biasa, latihan selalu diakhiri dengan doa bersama dengan seluruh pemain dan tim pelatih.

Ia langsung menuju ke sosok yang paling dihormati. Ya, dia adalah H Dimoerthala yang notabene merupakan Ketua Umum Persiraja.

Sembari duduk di sisi Bang Dimur–sapaan H Dimoerthala–, pemain itu langsung terlibat pembicaraan serius. 

“Usai latihan, saya jumpai Bang Dimur. Kala itu, saya bilang sama Bang Dimur, kalau dirinya tak berangkat ke Marah Halim Cup, karena istri menunggu kelahiran anak pertama,” ungkap mantan bintang Persiraja era 80-an, M Daan kepada Serambinews, Jumat (8/5/2020) malam.

Ternyata, besoknya, sang ketua umum langsung datang ke rumah pemain di Desa Lamreung, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar.

“Bang Dimur ngomong dengan bapak saya secara baik-baik. Lalu, ia juga katakan bahwa istri saya akan dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa,” cerita M Daan.

Bahkan, lanjutnya, pada sore hari, istrinya yang bernama Zuriawati langsung dijemput untuk diantar ke rumah sakit.

Seperti diketahui, pada tahun 1976, Persiraja diundang untuk mengikuti turnamen sepakbola internasional Marah Halim Cup di Medan, Sumatera Utara.

Hari Ini 32 Tahun Lalu, Aceh Kehilangan Sosok H Dimurthala, Totalitas untuk Persiraja

Sejarah Stadion H Dimurthala Lampineung, Proses Pembuatan Tidak Sampai 3 Bulan

Masa Keemasan Persiraja 1980, Tidak Lepas Dari Sosok Dimurthala

Saat itu, M Daan dkk sedang menjalani latihan untuk persiapan ke turnamen bergengsi tersebut.

Setelah berbicara dengan orang tua dan ijin dari sang istri, akhirnya M Daan berangkat membela skuadra Lantak Laju Persiraja di Marah Halim Cup.

“Naas bagi saya. Ya, di partai pembuka, saya langsung menerima kartu merah dengan pemain lawan. Kalau ngak salah, lawan kami ketika itu, Islandia,” kenangnya.

Karena harus menjalani hukuman tak bisa bermain dalam dua partai, M Daan mengaku, dia kembali menjumpai Bang Dimur untuk minta kembali ke Aceh.

“Bang Dimur mengizikan saya pulang. Dua hari di rumah, istri saya melahirkan anak pertama kami, Mardian Riza,” cerita M Daan.

Mantan pelatih Persiraja di divisi utama musim 2007 itu melanjutkan, setelah melahirkan putra pertama, istrinya  Zuriawati mengijinkan dirinya untuk kembali bergabung bersama tim.

Karena, setelah bertanding di turnamen sepakbola internasional Marah Halim Cup 1976, Persiraja kembali diundang untuk mengikuti even Tugu Cup di Surabaya, Jawa Timur.

Karena rombongan tim sudah berangkat lebih dulu dari Medan, maka dirinya harus menyusul sendiri ke Surabaya.

“Saat itu, kami benar-benar sebagai sebuah keluarga yang utuh. Kami pemain diperlakukan sebagai anak, adik, dan teman oleh Bang Dimur,” kenang pemain kelahiran Lamreung, 17 September 1949.

Perkuat Persiraja di Liga 1, Ganjar Mukti Kagumi Aceh, Warganya Ramah dan Banyak Warung Kopi

Resep Es Krim Brownies Kekinian yang Lagi Viral, Caranya Mudah dan Cocok Jadi Camilan Berbuka Puasa

Jenazah Warga Aceh Dibawa Pulang ke Aceh Melalui Jalan Darat dari Tangerang Banten

Menurut M Daan, sosok Dimurthala tak bisa tergantikan dan ditandingi oleh siapapun ketika mengurus Persiraja ketika ikut kompetisi perserikatan, dan turnamen.

“Bagi Bang Dimur, juara adalah segala-galanya. Soal finansial untuk kelangsungkan Persiraja, itu menjadi tanggungjawabnya,” kata ayah lima anak ini.

Kecuali merasakan gelar juara perserikatan tahun 1980, M Daan bersama dengan Lantak Laju Persiraja pernah bermain di sejumlah even internasional.

M Daan bersama rekan-rekannya pernah tampil di turnamen King Cup di Bangkok, Thailand. Kemudian, Aga Khan Cup di Bangladesh.

Seperti diketahui, M Daan menghabiskan karier bersama Persiraja mulai dari tahun 1970 hingga 1981.

Selama menjadi pemain, dia sangat setia dengan Lantak Laju sampai gantung sepatu.

Hanya saja, menurut M Daan, dia tak sempat membela Persiraja ketika sudah berpindah home-base dari Blangpadang ke Stadion Lampineung. 

“Sulit untuk mencari sosok seperti Bang Dimur yang berjuang habis-habisan demi Persiraja. Banyak sekali pengorbanan beliau untuk kejayaan Persiraja,” pungkas M Daan.(*)

VIDEO - Seorang Warga Aceh Dikeroyok Hingga Tewas di Tangerang, Diduga Akibat Salah Paham

VIDEO - Sebelum Ditangkap, Roy Kiyoshi Sempat Ramal Artis-Artis yang Terjerat Narkoba

VIDEO - Kondisi Terkini Ferdian Paleka, Pakai Baju Tahanan hingga Rambut Dicukur Botak

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved