Utang Pemerintah

Pinjaman Rp 22 Triliun dari ADB Segera Cair, Ini Jumlah Utang Indonesia Sekarang

Diungkapkan, lembaga multilateral itu terdiri atas Bank Dunia, AIIB, IDB, dan JICA.

Editor: Jamaluddin
TRIBUNNEWS/SYAHRIZAL SIDIK
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman. 

"Sehingga pembiayaan utang neto akan mencapai Rp 1006,4 triliun.

Kalau ditambah dengan utang yang jatuh tempo pada tahun ini,  pembiayaan secara utuh akan mencapai Rp 1.439 triliun," kata Sri Mulyani.

Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menambahkan, penggunaan tambahan pembiayaan termasuk untuk program pemulihan nasional ekonomi nasional. 

"Ini yang sudah diatur didalam Perpu Nomor 1 Tahun 2020 pasal 11 dan juga ada di dalam Perpres 54.

Untuk pendanaan ini akan dilakukan penerbitan SBN yang dalam hal ini tidak dilakukan secara khusus untuk Covid-19,"  katanya

Pasar domestik

Sri Mulyani mengatakan sampai saat ini, sisa penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) yang masih perlu dilakukan adalah Rp 697,3 triliun dari kuartal II hingga kuartal IV 2020.

Sri Mulyani menyampaikan, pembiayaan ini akan dipenuhi melalui lelang di pasar domestik, di SBN ritel, private placement, dan penerbitan SBN.

"Semuanya masih terbuka dan kita akan melihat secara opportunistic kesempatan yang terjadi di market," ujarnya saat teleconference di Jakarta, Jumat (8/5/2020).

Pada periode Mei sampai Desember 2020 ini rata-rata lelang SBN pemerintah, apabila memenuhi defisit 5,07 persen dari GDP, sebesar Rp 45 triliun per pekan.

"Per pekannya berkisar antara Rp 35 triliun hingga Rp 45 triliun. Surat Utang Negara (SUN) akan berkisar antara Rp 24 triliun sampai Rp 30 triliun dan SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) akan berkisar antara Rp 11 triliun sampai Rp 15 triliun," kata Sri Mulyani.

Jumlah utang indonesia

Bawa Sabu Seberat 26,4 Gram, Ibu Muda Dicokok Polisi di Subulussalam

Update Corona Seluruh Dunia 9 Mei 2020: Jumlah Infeksi Brazil Meningkat 1.000, Total Kasus 4 Juta

Sementara itu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, posisi utang pemerintah sampai Maret 2020 sebesar Rp 5.192,56 triliun.

Dengan begitu, rasio utang pemerintah terhadap produk domestik Bruto (PDB) menjadi 32,12%.

Jumlah ini meningkat Rp 244,38 triliun atau 4,7% dari posisi utang pemerintah di bulan sebelumnya sebesar Rp 4.948,18 triliun.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved