Kisah Pilu Orangtua ABK Kapal China, Tak Pernah Bisa Menghubungi, Kini Putranya Meninggal & Dilarung

Putranya kini telah meninggal dunia dan jasadnya dilarung tanpa persetujuan pihak keluarga.

Editor: Amirullah
Kolase TribunNewsmaker - Kompas.com dan insight.co.kr
Juriah, orang tua Ari ABK asal Ogan Komering Ilir yang jenazahnya di larung ke laut oleh kapal tempat ia bekerja menuntut kasus itu diusut tuntas dan hak-hak Ari selama bekerja diserahkan. 

Namun rupanya, selama bekerja di Kapal Long Xing 629 China, Juriah tak bisa menghubungi anaknya.

Ia rindu pada putranya yang sudah berbulan-bulan bekerja di kapal tersebut.

Kerinduan itu berujung kekecewaan karena Ari tidak pernah bisa dihubungi.

"Tidak pernah menelepon dan kami juga tidak bisa menelepon," Juriah tertunduk.

Hingga saat-saat terakhir sampai mereka mengetahui putranya meninggal dan dilarung ke laut, tak ada sepatah kata pun yang terucap dari putranya.

Begitupun Juriah, tak bisa menyampaikan pesan apapun terhadap anaknya.

Mendapat kabar duka, jasad anaknya dilarung

Setelah putranya 14 bulan bekerja, Juriah malah mendapatkan kabar duka.

Seseorang yang mengaku sebagai bos Ari di Jakarta meneleponnya.

Juriah diminta segera ke Jakarta.

"Yang kedua ada minta rekening dengan saya, ujung-ujungnya tiga hari kemudian menyuruh saya ke Jakarta, (ternyata) anak saya meninggal,” kata Juriah.

Lebih mengejutkan lagi, mereka mengetahui jenazah Ari telah dilarung tanpa persetujuan keluarga.

Meminta segera diusut

Juriah memohon, pihak berwenang mengusut kasus ini.

"Kami tidak senang, kami minta kasusnya diusut," kata Juriah.

Halaman
1234
Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved