Kisah Pilu Orangtua ABK Kapal China, Tak Pernah Bisa Menghubungi, Kini Putranya Meninggal & Dilarung
Putranya kini telah meninggal dunia dan jasadnya dilarung tanpa persetujuan pihak keluarga.
Juriah dan Rohani orang tua Ari ABK asal Ogan Komering Ilir yang jenazahnya di larung ke laut oleh kapal tempat ia bekerja menuntut kasus itu diusut tuntas dan hak-hak Ari selama bekerja diserahkan.(KOMPAS.com/AMRIZA NURSATRIA HUTAGALUNG)
Kapal Longxing membawa perbekalan berupa makanan dan minuman.
Namun, ABK Indonesia tidak diperbolehkan meminum air mineral.
Air mineral diperuntukkan untuk para nelayan China.
Mereka hanya boleh meminum air laut yang difilter.
Hal itu membuat publik merasa sangat sedih sekaligus miris.
Begitu juga dengan Juriah, ia kehilangan anaknya yang bekerja sebagai ABK di sana.
Juriah pun membeberkan kisah pilu soal anaknya.
Berawal tawaran

Para Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia menceritakan pengalaman mereka selama berada di kapal China.(KFEM via BBC)
Sekitar setahun yang lalu, seseorang warga desa mereka yang tinggal di Jawa menawarkan pekerjaan.
Juriah mengungkapkan, orang tersebut mencari pemuda desa yang mau bekerja di kapal luar negeri.
Anaknya, Ari menjadi salah satu orang yang menerima tawaran.
"Saat itu ada enam mau menerima tawaran orang itu, salah satunya Ari dan temannya akrab, Jefri," kata Juriah.
Tak bisa menghubungi