Luar Negeri

Pekerja Seks Spanyol Berjuang Sendiri, Tanpa Bantuan Siapapun

Virus Corona yang meluas di Spanyol telah menyebabkan para pekerja seks komersial (PSK) harus berjuang sendiri, tanpa bantuan dari siapapun.

Editor: M Nur Pakar
AFP / OSCAR DEL POZO
Evelyn Rochel tinggal di sebuah ruangan di dalam klub malam Madrid dan membayar Rp 34 juta per bulan untuk hak untuk bekerja sebagai pelacur 

SERAMBINEWS.COM, MADRID - Virus Corona yang meluas di Spanyol telah menyebabkan para pekerja seks komersial (PSK)  harus berjuang sendiri, tanpa bantuan dari siapapun.

Kehidupan para pekerja seks komersial (PSK) ini sangat berbahaya saat ini, seperti yang diungkapkan oleh para wanita penghibur pria hidung belang, Evelyn, Alenca dan Beyonce yang harus tetap di tempat tinggalnya.

Sudah sangat rentan dengan status hukum yang tidak jelas, banyak pekerja seks Spanyol berjuang untuk memenuhi kebutuhan selama keadaan darurat ini.

Apalagi, klub malam ditutup, klien tinggal di rumah dan denda jika tinggal di jalanan.

"Pemilik klub malam di Spanyol, melemparkan semua gadis ke jalanan," kata Evelyn Rochel, satu-satunya yang setuju untuk memberikan nama aslinya.

Wanita Kolombia berusia 35 tahun itu tinggal di sebuah ruangan di dalam klub nyonya rumah Madrid dan membayar 2.100 euro atau 2.300 dolar AS atau sekitar Rp 34 juta per bulan untuk hak untuk bekerja sebagai pelacur.

"Manajemen mengatakan kami membayar 2.300 dolar AS ini untuk kamar, mereka mengatakan itu sewa, tapi itu bohong, saya membayar hak untuk bekerja," katanya.

Terdapat 15 wanita di klub, sebagian besar dari Amerika Latin, tetapi hampir semuanya telah pergi, menurut Rochel.

Dia mengaku diizinkan tinggal, tetapi dibuat seolah-olah untuk prikemanusiaan, bukan hak seorang karyawan yang berhak mendapatkan tempat tinggal.

PSK Alenca mencoba memberi layanan melalui online di Madrid, Spanyol
PSK Alenca mencoba memberi layanan melalui online di Madrid, Spanyol (AFP / OSCAR DEL POZO)

Warga Spanyol Mulai Diizinkan Keluar Rumah

Ini Penyebab Pemain Klub Liga Spanyol Belum Bisa Berlatih

Menkes Spanyol Rencanakan La Liga, Ini Pernyataannya

Terlepas dari situasinya, Rochel yang juga seorang aktivis, tahun lalu memaksa pengadilan untuk mengakui ada hubungan kerja antara seorang wanita yang bekerja sebagai nyonya rumah dan pemilik klub.
Dalam kasus itu melibatkan salah satu rumah bordil paling terkenal di Madrid.

Dia juga anggota OTRAS, serikat pekerja seks tidak resmi Spanyol yang didirikan pada tahun 2018, di negara dimana prostitusi tidak legal atau ilegal, tetapi tidak diakui sebagai pekerjaan.

Krisis telah mengungkap apa yang dia katakan sebagai paradoks yang mengejutkan.

"Tidak mungkin pemilik klub sebagai pengusaha, dapat secara legal melabrak para pramusaji, petugas kebersihan dan semua orang dengan kontrak, tetapi melemparkan para pelacur ke jalan, mereka yang tidak bisa mendapatkan bantuan, karena tidak dikenal, "katanya.

Beyonce, seorang pekerja seks asal Ekuador di Madrid, Spanyol mengatakan pandemi virus Corona telah menghentikan bisnis dan membuatnya bertanya-tanya bagaimana cara membayar tagihan.
Beyonce, seorang pekerja seks asal Ekuador di Madrid, Spanyol mengatakan pandemi virus Corona telah menghentikan bisnis dan membuatnya bertanya-tanya bagaimana cara membayar tagihan. (AFP / OSCAR DEL POZO)

Dengan semua klub malam dan bar ditutup, mereka melakukan pekerjaan secara online secara diam-diam", baik di rumah klien atau rumah mereka, meskipun ada risiko.

"Kami harus bisa memberi makan anak-anak,” kata Alenca yang tiba di Madrid pada Oktober 2019, setelah melarikan diri dari kekerasan terhadap transgender di negara asalnya, Meksiko.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved