Banjir Banda Aceh
Terungkap dari Webinar Natural Aceh, Ini Penyebab Banjir di Kota Banda Aceh
"Hujan 12 jam berturut-turut akan menyebabkan Banda Aceh terendam. Sebenarnya bisa cepat surut jika drainase normal/tidak mampet."
Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Nasir Nurdin
"Hujan 12 jam berturut-turut akan menyebabkan Banda Aceh terendam. Sebenarnya bisa cepat surut jika drainase normal/tidak mampet."
Laporan Nasir Nurdin | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BAQNDA ACEH - Staf Ahli Bidang Keistimewaan, Kemasyarakatan dan SDM Pemerintah Kota Banda Aceh, Fadhil SSos MM mengatakan sebagai salah satu kota rawan bencana di indonesia, Pemko Banda Aceh tidak tinggal diam dalam hal mitigasi kebencanaan.
“Banda Aceh juga memiliki rencana penanggulangan bencana (blue print) strategi dan upaya sistematis dan terencana untuk memperkuat sarana prasarana (struktural) maupun kesiapsiagaan masyarakat, kepedulian dan kepahamanan (nonformal),” kata Fadhil selaku salah seorang narasumber pada webinar yang dilaksanakan Natural Aceh, Senin (11/5/2020).
Fadhil yang juga mantan kepala pelaksana BPBD Kota Banda Aceh menjelaskan, banjir di Kota Banda Aceh disebabkan antara lain karena kota ini di bawah permukaan air (0,8 km) lebih rendah dari laut dan debit hujan/curah hujan ekstrem.
Penyebab lain, kata Fadhil, suplai air di hulu sangat besar, pasang purnama, sikap masyarakat dalam menjaga lingkungan, dan rencana tata ruang kota dan regulasi pemko yang tidak diindahkan masyarakat dan dunia usaha.
"Dengan kondisi itu, 12 jam saja hujan berturut-turut menyebabkan Banda Aceh terendam. Sebenarnya akan cepat surut jika drainase normal/tidak mampet," katanya.
• Sebagian Aceh Diprediksi Dilanda Hujan Hingga 22 Ramadhan, Ini Data BMKG
• Akibat Cuaca Buruk, KMP Labuhanhaji Batal Berangkat
• Liga Italia Dimulai Lagi, Para Bintang Mulai Kembali, Termasuk Jagoan AC Milan Zlatan Ibrahimovic
Tia Sasmita Sari selaku panitia pelaksana yang juga Program Manager Natural Aceh Bidang Kebencanan Inklusi mengatakan, dengan webinar kebencanaan ini diharapkan bisa memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa tanggung jawab bersama diperlukan untuk mengatasi banjir di masa mendatang.
Selain melaksanakan seminar secara virtual, Natural Aceh juga akan melakukan assesment ke posko-posko pengungsian di beberapa titik untuk mengumpulkan data awal dan kebutuhan masyarakat serta jenis intervensi yang dilakukan.
“Kami masih melihat bantuan hanya fokus pada lokasi tertentu dan jenis yang sama,” ujar Dinni Syafira Mahmudi yang juga dari Natural Aceh yang turut melakukan assesment di beberapa titik di Aceh Besar.
Juga dilaporkan, di Gampong Ujung Pandan, Kabupaten Aceh Selatan, tim berbeda yang dipimpin Risna Erita selaku Junior Program Manager Natural Aceh melakukan distribusi bantuan sembako kepada puluhan perempuan terdampak Covid-19 sembari melakukan penyuluhan mitigasi (cuci tangan yang benar dan penggunaan masker). (*)