Tiga Daerah Timur Aceh Bergabung
Tiga daerah di ujung timur Aceh sepakat mendirikan posko bersama penanggulangan Covid-19 di Aceh Tamiang, termasuk biaya
* Pantau Ketat Kawasan Perbatasan dengan Sumut
KUALASIMPANG – Tiga daerah di ujung timur Aceh sepakat mendirikan posko bersama penanggulangan Covid-19 di Aceh Tamiang, termasuk biaya operasional yang dilakukan secara patungan.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Aceh Tamiang Syuibun Anwar menjelaskan secara khusus pihaknya tidak memiliki anggaran untuk pengawasan Covid-19 di daerah perbatasan karena wewenang Pemerintah Aceh.
Namun seiring terbentuknya tim relawan gabungan dari Aceh Tamiang, Aceh Timur dan Langsa untuk memeriksa seluruh kendaraan dari Sumut yang masuk ke Aceh, sehingga pihaknya juga mengeluarkan anggaran untuk kegiatan ini. Dia menjelaskan posko ini untuk mencegah masuknya Covid-19 dari Sumut.
“Tentunya keterlibatan kami nanti untuk mengarahkan seluruh kendaraan masuk ke jembatan timbang sebagai posko bersama dan biaya yang dibutuhkan nanti bersumber dari daerah, bukan provinsi," kata Syuibun, Senin (11/5).
Menurutnya pola ini nantinya juga diterapkan oleh Aceh Timur dan Langsa untuk membiayai operasional relawan yang dikerahkan ke Posko Bersama di Seumadam, Aceh Tamiang. “Masing-masing daerah ada peran tersendiri, sehingga selama belum ada kucuran dari provinsi, seluruh beban biaya ini ditanggung masing-masing daerah,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu Syuibun menilai jembatan timbang menjadi satu-satunya lokasi strategis untuk dijadikan posko bersama. Dia juga khawatir bila posko ini didirikan tepat di gerbang masuk Aceh Tamiang akan menciptakan kemacetan panjang.
“Lokasinya sempit dan dipastikan akan macet panjang dan ini akan mengganggu kelancaran lalu lintas,” kata pria yang sebelumnya menjabat Sekretaris DPRK Aceh Tamiang ini. Jembatan timbang Seumadam memiliki gudang yang bisa disulap sebagai tempat istirahat relawan yang bertugas. “Gudang bisa kita manfaatkan, meski begitu nanti kita dirikan juga tenda sebagai tanda pengendara ada posko pemeriksaan,” ujarnya.
Syuibun Anwar yang turut dilibatkan dalam pembahasan sebelumnya menambahkan sudah melapor ke Bupati Aceh Tamiang, Mursil dan mendapat dukungan penuh. Dukungan serupa disebutnya juga diberikan Wali Kota Langsa Usman Abdullah dan Bupati Aceh Timur Hasbalah M Thaib.
“Tadi pagi kami laporkan. Ada beberapa masukan dari bupati, di antaranya memberitahukan rencana ini ke Gubernur dan instansi terkait yang ada di provinsi,” lanjut Syuibun. Menyikapi arahan itu, Syuibun mengatakan tim dari tiga daerah ini sudah menyurati Gubernur Aceh dan Balai Pengelolaan Tansportasi Darat (BPTD) Wilayah I Provinsi Aceh untuk diizinkan menggunakan jembatan timbang Seumadam sebagai posko bersama.
Dia memastikan bila permohonan ini dipenuhi, maka relawan dari tiga kabupaten/kota ini akan langsug dikerahkan ke posko bersama. “Kita sudah siap, tinggal menunggu sikap provinsi saja. Bila hari ini ada jawaban, langsung kita aktifkan poskonya,” ujar Syuibun.
Dinas Kesehatan Aceh Tamiang, Langsa dan Aceh Timur telah beberapa kali melakukan pertemuan untuk membahas teknis pelaksanaan tim yang akan ditempatkan di posko bersama itu. Khususnya, relawan yang bertugas di posko diamanahkan untuk memeriksa seluruh kendaraan yang masuk ke Aceh selama 24 jam.
“Kami sudah mencapai kesepakatan dengan tim Dinas Kesehatan Aceh Timur dan Langsa untuk mendirikan posko ini di Aceh Tamiang, termasuk teknis pelaksanaan juga sudah disepakati,” kata Kadis Kesehatan Aceh Tamiang, Ibnu Aziz, Senin (11/5).
Ibnu Aziz mengatakan pendirian posko ini diinisiasi Wadir RSUD Langsa yang sangat menginginkan pengawasan di Aceh Tamiang ditingkatkan. Setelah tim relawan Langsa terbentuk, koordinasi kemudian dilanjutkan dengan Dinkes Aceh Tamiang dan Aceh Timur untuk membentuk relawan serupa yang nantinya dikerahkan ke posko bersama.
“Mereka cukup memahami kondisi di Aceh Tamiang akan mempengaruhi daerah mereka. Sementara sejauh ini tindaklanjut dari provinsi untuk mendirikan posko di perbatasan belum ada, makanya diambil inisiatif kita dirikan saja dulu karena ini untuk kepentingan masyarakat banyak,” terangnya.(mad)