Banjir Bandang Terjang Takengon
Akses Bireuen - Takengon Kembali Normal, Setelah Ditutup Karena Banjir Bandang
Akses di ruas jalan Bireun-Takengon kembali normal setelah dilakukan penutupan sementara di kawasan Kampung Paya Tumpi, Kecamatan Kebayakan..
Penulis: Mahyadi | Editor: Jalimin
"Saya minta, untuk malam ini mereka harus mengungsi demi menjaga keselamatan. Disamping cuaca, juga kondisi rumah mereka sebagian ada yang hanyut terbawa air bah," jelasnya.
Ketika disinggung berapa jumlah kerusakan, Shabela belum bisa memastikan karena masih dalam proses pendataan. Meski begitu, dia memperkirakan, jumlahnya mencapai puluhan karena yang terdampak ada dua kampung.
"Tapi hasil pantauan kami, jumlah terdampak sampai puluhan. Tadi saja, ada tiga mobil yang rusak dibawa banjir," sebut Shabela Abubakar.
Kapolres Aceh Tengah, AKBP Nono Suryanto menambahkan selain telah menerjunkan sejumlah personel untuk mengatur akses lalu lintas, juga mengerahkan sejumlah anggota kepolisian untuk mengawasi rumah rumah warga di daerah itu. "Sebagian warga kan mengungsi, jadi kita akan mengawasi rumah mereka, agar tidak terjadin hal yang tidak kita inginkan," kata Nono Suryanto.
• VIDEO - Ancam Sebar Video Asusila, Pentolan LSM Antikorupsi di Aceh Singkil Peras Kepala Desa
Pascabanjir bandang melanda Paya Tumpi Baru, akses menuju Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah ditutup sementara lantaran terjadinya musibah banjir bandar di Kampung Paya Tumpi, Kecamatan Kebayakan, kabupaten setempat, Rabu (13/5/2020) sekira pukul 15.30 WIB.
Pasalnya, lokasi banjir bandang terjadi di lintasan ruas jalan Nasional Bireuen-Takengon, sehingga sangat rawan untuk dilintasi kendaraan.
Hingga petang ini, kendaraan yang hendak keluar maupun masuk ke Kota Takengon, tidak diperbolehkan melintas di lokasi banjir bandang.
Alhasil, sempat terjadi antrean panjang kendaraan di lokasi kejadian. Sebagian terpaksa berbalik arah dan beberapa diantaranya menunggu hingga proses pembersihan badan jalan selesai dilakukan.
Adanya larangan melintas karena kondisi badan jalan di kawasan Paya Tumpi masih dialiri air bah serta tumpukan material. Dikhawatirkan, bila dilalui kendaraan berpeluang terbawa arus serta rawan terjadinya kecelakaan.
"Kami sudah siapkan personel untuk menjaga arus lalu lintas tetap lancar, namun untuk beberapa jam ditutup mengingat kondisinya masih tidak mungkim dilalui kendaraan," kata Kapolres Aceh Tengah, AKBP Nono Suryanto yang ditemui di lokasi kejadian.
Menurut Nono Suryanto, mengingat ruas jalan tersebut, merupakan akses utama bagi masyarakat yang ingin keluar maupun masuk ke Kota Takengon, sehingga proses pembersihan harus cepat dilakukan sehingga arus lalu lintas bisa kembali lancar.
"Kami bersama jajaran TNI, akan bersama sama membantu agar proses penanganan musibah ini, bisa segera dilakukan, sehingga aksesnya bisa dibuka kembali," ungkapnya.
Sementara itu, beberapa saat setelah terjadi banjir bandang, Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar, didampingi Dandim 0106, Letkol Inf Valyan Tatyunis, Kapolres AKBP Nono Suryanto langsung menyambangi lokasi kejadian. Beberapa unit alat berat dikerahkan untuk melakukan proses pembersihan. Bahkan hingga malam ini, pembersihan ruas jalan yang tertimbun material masih berlangsung.
• Besok, Bupati Aceh Besar Salurkan Sembako ke Pulo Aceh
Sementara itu, satu unit mobil Toyota Avanza warna putih mulik reje (keuchik) Kampung Paya Tumpi Baru, Idrus Saputra ikut terseret banjir di kawasan itu. Sebagai reje, Idrus Saputra memiliki tanggung jawab besar terhadap warganya. Apalagi di tengah kepanikan saat musibah melanda, seorang reje harus mampu menenangkan warganya. Begitulah yang dirasakan oleh Reje Kampung Paya Tumpi Baru, Idrus Saputra.
Awalnya, ia tidak menyadari bila rumahnya juga ikut tersapu banjir bandang. Bahkan harus merelakan, hartanya bendanya ikut terendam lumpur. Satu unit mobil avanza putih yang diparkir di samping rumahnya rusak parah setelah terbawa arus air bercampur lumpur.