Ramadhan 1441 H
Cara Itikaf Lengkap Ketentuan dan Amalan yang Dikerjakan, Begini Penjelasan Dalil Alquran dan Hadis
Untuk menunaikan ibadah kaum muslim juga mengisi dengan itikaf di 10 hari terakhir.
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa beri’tikaf pada bulan Ramadhan.
Apabila selesai dari shalat shubuh, beliau masuk ke tempat khusus i’tikaf beliau. Dia (Yahya bin Sa’id) berkata: Kemudian Aisyah radhiyallahu ‘anha meminta izin untuk bisa beri’tikaf bersama beliau, maka beliau mengizinkannya." (HR. Bukhari no. 2041)
Kemudian pada hadis berikutnya, Aisyah pun berkata,
أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ
"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan hingga wafatnya kemudian isteri-isteri beliau pun beri’tikaf setelah kepergian beliau." (HR. Bukhari no. 2026 dan Muslim no. 1172)
3. Lama waktu berdiam di masjid
Para ulama sepakat bahwa tidak ada batas waktu maksimal melaksanakan itikaf.
Bagi ulama mensyaratkan itikaf disertai melaksanakan puasa.
Maka waktu minimal melaksanakan itikaf adalah sehari.
Ada pula pendapat ulama bahwa itikaf tidak ada pula waktu minimal.
Itikaf boleh dilakukan sesaat di malam atau pun siang hari.
Al Mardawi rahimahullah mengatakan, "Waktu minimal dikatakan itikaf pada itikaf yang sunnah atau itikaf yang mutlak adalah selama disebut berdiam di masjid (walaupun hanya sesaat)." (Al Inshof, 6/17)
4. Mulai masuk dan keluar masjid
Bila itikaf selama 10 hari terakhir puasa di bulan Ramadhan, maka seseorang masuk ke masjid setelah shalat shubuh pada hari ke 21 Ramadhan.
Sementara itu, keluar masjid setelah shalat shubuh pada hari Idul Fitri.
Hal ini sebagaimana terdapat dalam hadis dibawakan Aisyah radhiyallahu 'anha,