Banjir Bandang Terjang Takengon

Kapolda Aceh Datangi Lokasi Banjir Bandang di Paya Tumpi Aceh Tengah

Setibanya di Kampung Paya Tumpi Baru, Irjen Wahyu Widada disambut oleh Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar, Kapolres AKBP Nono Suryanto

Penulis: Mahyadi | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Kapolda Aceh, Irjen Wahyu Widada didampingi Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar, meninjau lokasi banjir bandang di Kampung Paya Tumpi Baru, Kamis (13/5/2020). 

 
Setibanya di Kampung Paya Tumpi Baru, Irjen Wahyu Widada disambut oleh Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar, Kapolres AKBP Nono Suryanto, dan Dandim 0106/Aceh Tengah, Letkol Inf Valyan Tatyunis.

Laporan Mahyadi | Aceh Tengah

SERAMBINEWS.COM, TAKENGON – Kapolda Aceh, Irjen Pol, Wahyu Widada, mendatangi lokasi banjir bandang di Kampung Paya Tumpi, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, Kamis ,(14/5/2020).

Kehadiran Kapolda, selain untuk melihat dampak banjir bandang ini, juga memberikan sejumlah bantuan untuk para korban bencana yang sebagian tinggal di lokasi pengungsian.

Setibanya di Kampung Paya Tumpi Baru, Irjen Wahyu Widada disambut oleh Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar, Kapolres AKBP Nono Suryanto, dan Dandim 0106/Aceh Tengah, Letkol Inf Valyan Tatyunis.

Sebelum Kapolda tiba di lokasi, sejumlah pejabat di jajaran Polda Aceh sudah lebih dulu berada di lokasi musibah berbaur bersama masyarakat melakukan pembersihan lumpur yang mengenangi rumah warga.

Irjen Wahyu Widada melihat proses pembersihan rumah warga yang terdampak, serta mendatangi lokasi pengungsian serta mengecek posko penanggulangan bencana TNI-Polri di SD Negeri Paya Tumpi.

Pria Muda Ini Bagikan Rahasia Kulit Ketiak Putih, Videonya Bikin Cewek-cewek Iri

Anggota DPRD Tawarkan Rp 1 M Agar Laporan Kasus Pemerkosaan Dicabut, Ibu Korban: Manusia Macam Apa?

Fakta Baru Siswi Bunuh Bocah di Sawah Besar, Ternyata Korban Pelecehan Seksual, Kini Hamil 3,5 Bulan

Warga membersihkan lingkungan pascabanjir bandang yang menerjang Kampung Paya Tumpi Baru dan sekitarnya, Kecamatan, Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, Rabu (13/5/2020) sekira pukul 15.30 WIB.
Warga membersihkan lingkungan pascabanjir bandang yang menerjang Kampung Paya Tumpi Baru dan sekitarnya, Kecamatan, Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, Rabu (13/5/2020) sekira pukul 15.30 WIB. (Serambinews.com/Mahyadi)

Selain itu, Kapolda juga menyempatkan diri untuk bertemu dengan sejumlah pengungsi dan mengecek dapur umum yang ada di lokasi pengungsian.

Dalam kesempatan itu, Irjen Wahyu Widada menyampaikan keprihatinanya terhadap musibah banjir bandang yang menimpa sejumlah kampung di Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah.

“Saya berharap, masyarakat untuk dapat bersabar menghadapi musibah ini,” kata Wahyu Widada.

Dia mengatakan, sudah menyampaikan kepada Bupati Aceh Tengah, bahwa yang paling utama menyelamatkan warga dari musibah ini.

“Nyawa lebih penting diselamatkan ketimbang yang lain,” tegasnya

Ketika disinggung tentang, peran kepolisian di tengah bencana yang ikut membantu proses pembersihan, Kapolda Aceh ini, menjelaskan tugas polisi adalah pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat bersama jajaran TNI dan pemerintah.

“Jadi polisi harus hadir di tengah masyarakat, apalagi dalam kondisi bencana seperti ini,” ujarnya.

Kasus Global Capai 4,3 Juta, WHO Memeringatkan Pandemi Covid-19 Mungkin Tidak Akan Pergi

Menurut Kapolda Aceh, di tengah kondisi bencana seperti ini, masyarakat sedang dilanda kesusahan sehingga tidak bisa diharapkan untuk melakukan pembersihan, sehingga polisi bersama TNI dan Pemkab ikut berpartisipasi.

“Mulai dari proses evakuasi, rehabilitasi hingga proses selanjutnya polisi harus hadir dan ikut berperan,” tuturnya

Di sisi lain, dia mengimbau masyarakat untuk menjadikan momen ini sebagai pelajaran untuk dapat memperbaiki kembali alam yang mungkin sudah rusak.

“Saya mengutip kalimat disampaikan oleh Kepala BNPB, bahwa jika kita bisa menjaga alam, alam akan menjaga kita.

Mungkin banyak hutan yang sudah gundul, sekarang saatnya untuk memperbaiki kembali. Saya rasa belum terlambat jika kita ingin memperbaiki,” pungkas Kapolda Aceh ini.

Daerah padat penduduk

Seperti diberitakan dalam berita pertama Serambinews.com kemarin, banjir bandang melanda Kampung Paya Tumpi, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, Rabu (13/5/2020) sekira pukul 15.30 WIB. 

Lokasi terjadinya banjir masih dalam kawasan Kota Takengon serta daerah padat penduduk sehingga diperkirakan puluhan rumah terimbas serta beberapa diantaranya dilaporkan rusak. 

Hujan deras yang mengguyur sejak pukul 14.00 WIB, menyebabkan munculnya air bah dari kawasan Singah Mata, atau sekitar satu kilometer dari Kampung Paya Tumpi Baru. 

Bahkan banjir bandang tersebut, sempat merendam sejumlah rumah warga di beberapa kampung di kota dingin itu.

Kepanikan warga tak terhindarkan, bahkan sebagian harta benda milik warga Kampung Paya Tumpi ikut terendam. 

Air bah tersebut, selain merusak puluhan rumah warga, juga menghanyutkan tiga mobil. 

Salah satunya mobil avanza putih milik Reje (keuchik) Kampung Paya Tumpi Baru, Idrus Saputra.

"Hujan deras terjadi sejak jam dua tadi.

Tapi satu jam kemudian, air selokan di depan rumah tiba-tiba meluap, dan jam tiga lewat air besar bercampur lumpur menghantam pemukiman kami," kata Idrus Saputra yang ditemui Serambinews.com, di lokasi kejadian.

Menurut Idrus Saputra, diperkirakan puluhan rumah di Kampung Paya Tumpi Baru rusak diterjang banjir bandang. 

Beberapa di antaranya sempat dimasuki lumpur setinggi lutut orang dewasa bahkan ada yang lebih.

"Rumah saya juga untuk sementara tidak bisa ditempati karena sudah dipenuhi lumpur. Bahkan, saya sempat memindahkan mobil dan akhirnya terbawa banjir," ujarnya. 

Sampai dengan saat ini, lanjut Reje Kampung Paya Tumpi Baru, belum bisa dipastikan berapa jumlah rumah yang rusak parah serta rusak ringan karena warga masih panik.

"Laporan sementara yang kami terima, di Dusun Singah Mata, ada beberapa rumah warga yang hanyut dibawa air kareba lokasinya memang berada di dekat datangnya air bah," jelas Idrus Saputra.

Berdasarkan amatan Serambienws.com, meski kondisi banjir telah surut namun aliran air bercampur lumpur masih terlihat deras mengalir diantara pemukiman warga.

Sebagian rumah yang terdampak musibah tersebut, belum dibersihkan karena masih derasnya aliran air yang databg dari arah pegunungan di sekitar Kampung Paya Tumpi Baru.

Hingga sore pukul 17.00 WIB, kepanikan warga masih terlihat. Bahkan beberapa rumah yang tersapu banjir, masih dibiarkan dipenuhi lumpur.

Selain lumpur, sampah ranting kayu juga tampak dibawa air bah. Bukan hanya itu, ruas jakan nasional bireuen-takengon, di kawasan itu, sepanjang beberapa ratus meter dipenuhi material sehingga sulit untuk  dilalui kendaraan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved