Aceh Besar Lawan Covid 19
Bupati Mawardi Ali Semai Benih Perdana Untuk Tanam Gadu Di Aceh Besar
Dalam kegiatan seremonial tersebut, bupati menyerahkan benih padi untuk perwakilan petani, hingga melakukan penyemaian benih padi dengan sistem dapog.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nur Nihayati
Dalam kegiatan seremonial tersebut, bupati menyerahkan benih padi untuk perwakilan petani, hingga melakukan penyemaian benih padi dengan sistem dapog.
Laporan Muhammad Nasir I Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, JANTHO – Bupati Aceh Besar, Ir Mawardi Ali melakukan semai benih atau peutron bijeh untuk musim tanam gadu 2020 di Aceh Besar.
Semai benih perdana oleh Bupati Mawardi Ali itu dipusatkan di persawahan Gampong Tumpok Blang (Sibreh), Kecamatan Suka Makmur, Aceh Besar, Minggu (17/5/2020) pagi.
Hadir juga dalam kegiatan semai benih tersebut, Dandim 0101/BS, Kolonel Inf Hasandi Lubis SIP, Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar, Ir Azhar, Kepala Dinas Pangan Aceh Besar, Ir Fuadi, Kepala Dinas PUPR, Syahrial, Ketua Komisi II DPRK Aceh Besar, Mursalin dan sejumlah pejabata lainnya.
Dalam kegiatan seremonial tersebut, bupati menyerahkan benih padi untuk perwakilan petani, hingga melakukan penyemaian benih padi dengan sistem dapog.
Mawardi Ali mengatakan, penyemaian benih padi itu sebagai pertanda progres kemajuan musim tanam gadu 2020 di wilayahnya.
Setelah semai benih ini, maka pada 30 Mei nanti ditargetkan dapat dilanjutan dengan kegiatan penanaman perdana.
Katanya, musim tanam gadu digalakkan dalam rangka memperkuat ketahanan pangan Aceh Besar.
• Ini Kebutuhan Air Putih saat Puasa, Menurut Usia dan Jumlah Liternya
• Rektor Unsyiah Prof Dr Samsul Rizal, M.Eng: Hanya 10 SMA di Aceh yang Mampu Bersaing Secara Nasional
• Tafsir Mimpi Menunaikan Ibadah Haji, Sering Dihubungkan Sebagai Pertanda Kemuliaan!
Karena pandemi Covid-19 membuat sejumlah sektor terdampak, termasuk persoalan pangan. Sehingga Pemkab Aceh Besar bergerak cepat melakukan musim tanam gadu.
Mawardi menjelaskan, dunia belum bisa memastikan hingga kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Namun dunia sudah memprediksi, jika pandemi ini berkepanjangan maka akan terjadi krisis pangan.
Bergerak dari pertimbangan itu, Aceh Besar yang dikenal sebagai lumbung pangan melakukan terobosan dnegan menggalakkan musim tanam gadu.
“Oleh karena itu Pemkab Aceh Besar dan Forkompimda, memutuskan salah satu program yang dirancang dalam menghadapi Covid-19 adalah ketahangan pangan. Karena pangan ini adalah kemandirian kita kedepan,” ujar politisi PAN ini.
Dalam menjalankan kegiatan tersebut, Pemkab Aceh Besar bekerjasama dengan Kodim 0101 BS. Sehingga nilai bajak sawah dapat ditekan dari biasanya Rp 1,2 juta menjadi Rp 800 ribu.
Dalam program ini, petani akan diberikan fasilitas gratis pengolahan sawah hingga benih padi.