Berita Aceh Tengah
Dikepung 5 Titik Longsor, Aceh Tengah Memang Miliki Tanah yang Rentan Alami Pergeseran
Aceh Tengah memang kerap dilanda longsor. Kawasan tersebut punya tanah yang labil, seperti juga beberapa kawasan lainnya di Aceh.
Penulis: Mahyadi | Editor: Said Kamaruzzaman
Laporan Mahyadi | Aceh Tengah
SERAMBINEWS.COM, TAKENGON -Tingginya curah hujan yang mengguyur Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, mulai Sabtu (16/5/2020) malam, menyebabkan terjadinya sejumlah tanah longsor yang menimbun beberapa ruas jalan. Sampai dengan Minggu (17/5/2020) pagi, ada lima titik longsoran yang mengakibatkan terputusnya sejumlah ruas jalan.
Aceh Tengah memang kerap dilanda longsor. Kawasan tersebut punya tanah yang labil, seperti juga beberapa kawasan lainnya di Aceh. Badan Geologi Kementerian ESDM telah mengirimkan data geologinya kepada Dinas ESDM Aceh.
Data tersebut menjelaskan bahwa sebagai dampak hujna deras di atas rata-rata normalnya, telah membuat tanah di sejumlah lintasan mudik di Aceh jadi rentan mengalami pergeseran, dengan skala menengah sampai tinggi.
"Setidaknya ada tujun lintasan jalan nasional, provinsi dan kabupaten/kota yang perlu diwaspadai masyarakat yang ingin mudik, karena tanahnya rentan mengalami pergerakan, dan sewaktu-waku bisa terjadi longsor," kata Kadis ESDM Aceh, Ir Mahdinur yang didampingi Kabid Geologinya Khairul Basyar, ST, MT kepada Serambi Minggu (10/5/2020).
• Gebetan Distribusi Bantuan untuk Korban Banjir Aceh Tengah, Ternyata Bukan Hanya Pangan yang Dibutuh
• Relawan Aceh Tamiang Antar Langsung Bantuan untuk Korban Banjir Bandang Aceh Tengah
Tujuh lintasan jalan nasional, provinsi dan kabupaten kota, yang tanahnya rentan atau rawan terjadi pergerakan dan tanah longsor adalah pertama sepanjang jalan Aceh Besar-Aceh Jaya, kedua Nagan Raya-Abdya, Aceh Selatan. Ketiga, Keumala-Gempang-Tutut. Keempat, Bireuen-Takengon, Blangkejeren-Kutacane. Kelima, Peureulak-Lokop-Blangkejren. Keenam, Jeuram-Beutong Ateuh-Takengon. Ketujuh, Babahrot-Blangkejeren.
Memutuskan akses
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tengah, musibah tanah longsor sempat memutuskan akses Takengon-Nagan Raya via Kecamatan Silih Nara, tepatnya di kawasan Kampung Sanehen.
“Tadi malam, aksesya sempat terputus total, dan sekarang sudah bisa dilalui karena sudah selesai dibersihkan,” kata Kasi Darurat BPBD Aceh Tengah, Iqbal ST kepada Serambinews.com, Minggu (17/5/2020).
• DPRK Aceh Tengah Bahas Upaya Islah Bupati dan Wabup
• DPRK Aceh Tengah Bahas Upaya Islah Bupati dan Wabup
Menurut Iqbal, musibah tanah longsor di kawasan Kampung Sanehen yang merupakan ruas jalan utama menuju Ibukota Kecamatan Silih Nara, terbilang cukup parah karena ruas jalan sepanjang 30 meter tertimbun longsoran dengan ketebalan tanah hampir 8 meter.
“Begitu kami mendapat laporan langsung menuju lokasi dengan menurunkan satu unit alat berat jenis whel loader,” jelasnya.
Setelah selesai membersihkan longsoran di Kampung Sanehen, petugas langsung bergeser ke kawasan ruas Jalan Takengon menuju Kecamatan Kute Panang karena akses jalan menuju daerah itu, juga tertimbun longsor tepatnya di kawasan Kampung Redines, Kecamatan Kebayakan.
• DPRK Aceh Tengah Undang MPU Dan MAG, Bahas Upaya Islah Antara Bupati Dengan Wabup
• Mahasiswa Galang Dana untuk Aceh Tengah
“Pembersihan tanah longsor di Kampung Redines, baru saja selesai. Dan kami akan bergerak ke tiga titik lain yang juga tertimbun longsor,” jelas Iqbal.
Tiga titik lain, lanjut Iqbal, diantaranya di kawasan Cangduri, serta Karang Ampar, Kecamatan Ketol satu titik di Kenawat, Kecamatan Lut Tawar.
Musibah tanah longsor ini, memutuskan akses antar kecamatan sehingga harus segera ditangani.