Singgung Soal Ajakan Jokowi Berdamai dengan Corona, JK: Kalau Virusnya Enggak Mau Bagaimana?

Menurut JK, keganasan virus yang menyebabkan penyakit Covid-19 itu semestinya tidak bisa untuk diajak berdamai.

Editor: Amirullah
Dok Biro Pers Wakil Presiden RI - Anadolu Agency
Jusuf Kalla. 

"Mungkin kebiasaan kita yang harus pakai masker terus, cuci tangan terus," ucap Kalla.

 "Tidak berarti kita berdamai, risikonya mati," kata dia.

Jokowi ajak masyarakat berdamai dengan Covid-19

Presiden Joko Widodo menyebut pemerintah akan mulai mengatur agar kehidupan masyarakat kembali normal meski pandemi Covid-19 masih berlangsung.

Jokowi menyebut rencana pemerintah untuk menerapkan hidup normal ini didasarkan pada pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sebab, WHO telah menyatakan bahwa terdapat potensi bahwa virus ini tidak akan segera menghilang dan tetap ada di tengah masyarakat.

Jokowi pun menagjak masyarakat untuk hidup berdampingan dengan virus corona (Covid-19).

()

Presiden Jokowi di Doa Kebangsaan dan Kemanusiaan yang dilakukan secara virtual, Kamis (14/5/2020) pagi. Jokowi mengajak masyarakat berdoa supaya wabah corona segera pergi (Kompas.com)

Ada-ada Saja, Lembu Birmingham Tahu Mau Dipotong, Kabur dan Ngamuk di Jalan

Dilansir oleh Kompas.com, Jokowi menegaskan, hidup berdampingan dengan Covid-19 bukan berarti menyerah dan menjadi pesimistis.

Justru kondisi ini merupakan titik tolak menuju tatanan kehidupan baru masyarakat untuk dapat beraktivitas kembali sambil tetap melawan ancaman Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Berdampingan itu justru kita tidak menyerah, tapi menyesuaikan diri," kata Jokowi.

Untuk itu, ia menyebut, pemerintah akan mengatur agar kehidupan berangsur-angsur dapat kembali berjalan normal sambil melihat dan memperhatikan fakta-fakta yang terjadi di lapangan.

Nantinya, masyarakat di Indonesia bisa beraktivitas normal kembali, namun harus menyesuaikan dan hidup berdampingan dengan Covid-19.

"Keselamatan masyarakat tetap harus menjadi prioritas. Kebutuhan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini. Itu keniscayaan, itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai new normal atau tatanan kehidupan baru," ujarnya.

Namun tentang kapan pelaksanaan tahapan kehidupan normal yang baru ini akan dimulai, ia mengatakan, akan terus melakukan evaluasi dan melihat data dan fakta kurva positif Covid-19, kurva yang sembuh dan kurva yang wafat, sebelum akhirnya membuat keputusan.

Halaman
123
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved