Ramadhan 1441 H
Muliakan Ramadan pada Masa Covid-19, Gereja di Jerman Fasilitasi Salat Jumat Pada Bulan Ramadan
Gereja injili Martha yang terletak sekitar 1,6 kilometer dari Masjid tersebut, bergerak untuk membantu umat Islam melaksanakan shalat Jumat.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Zaenal
"Kami melihat Ramadan sebagai hal yang sangat berharga, kami berpikir bahwa berdoa dan membuka diri satu sama lain dan kepada Tuhan, membantu memperkuat umat manusia dan kedamaian."
-- MONIKA MATHIAS,
Pendeta di Gereja injili Martha
SERAMBINEWS.COM – Sebuah gereja yang terletak di Berlin, Jerman menyediakan fasilitas shalat Jumat bagi kaum muslim selama Ramadan 1441.
Selama pandemi virus corona, Masjid Dar Assalam di distrik Neukölln di ibukota Jerman biasanya menampung 1.000 orang.
Namun, pemerintah setempat hanya memperbolehkan maksimal 50 jamaah yang dapat melaksanakan ibadah di masjid tersebut.
Melansir dari Newsweek, Jumat (22/5/2020), Gereja injili Martha yang terletak sekitar 1,6 kilometer dari masjid tersebut, tergerak untuk membantu umat Islam melaksanakan shalat Jumat.
Dua khutbah Shalat Jumat berlangsung di dalam gereja, satu dalam Bahasa Jerman, satu dalam Bahasa Arab.

Terlihat, para jamaah menggunkaan masker dan menjaga jarak sosial selama mereka melaksanakan shalat Jumat.
• Bagaimana Kalau Terlambat Datang atau Telah Selesai Shalat Ied? Ini Jawaban Ustadz Abdul Somad
• Kabar Gembira dari Jerman, Angka Kematian Akibat Corona Menurun, Masjid-masjid akan Segera Dibuka
"Ini adalah tanda solidaritas yang bagus. Kami bersyukur, ini adalah kesempatan yang baik untuk dialog antar-agama dan luar biasa bahwa gereja melakukan ini," kata pengurus masjid, Juanita Villamor, kepada Newsweek.
Langkah yang dilakukan oleh gereja telah menambah jumlah jamaah yang ingin hadir.
Banyak calon jamaah yang mendaftar online untuk mendapatkan tempat shalat Jumat.
"Bagi kami itu sangat membantu karena kami sekarang memiliki satu pengkhutbah di masjid dan satu pengkhutbah di gereja pada hari Jumat sehingga lebih banyak jamaah yang datang,” ujar Villamor.
“Jika gereja tidak memberikan fasilitas ini, maka banyak jamaah tidak bisa pergi untuk shalat Jumat. Kami berterima kasih untuk mereka," sambungnya.
Monika Mathias, seorang pendeta di gereja Martha, menjelaskan alasan di balik langkah itu.
• Ratusan Masjid di Aceh Siap Gelar Shalat Id 1441 H, Ini Daftar Khatib dan Imam
• Wakil Presiden Maruf Amin Minta Masyarakat Shalat Idul Fitri di Rumah
"Kami melihat Ramadan sebagai hal yang sangat berharga, kami berpikir bahwa berdoa dan membuka diri satu sama lain dan kepada Tuhan, membantu memperkuat umat manusia dan kedamaian," katanya.
Sementara itu imam Masjid Dar Assalam, Mohamed Taha Sabry, juga memuji langkah gereja yang ‘solidaritas,’.
"Ini adalah inisiatif yang bagus dan kami berterima kasih kepada mereka untuk ini," ujarnya.
"Dialog antar-agama sangat baik di Neukölln, kami memiliki koneksi yang sangat baik," sambungnya.
Bulan lalu, Sabry memperingatkan bahwa banyak masjid menghadapi penutupan karena virus corona.
Terutama selama bulan Ramadhan yang merupakan waktu penting bagi masjid-masjid untuk mendapatkan sumbangan.
• Berikut Bacaan Niat Shalat Idul Fitri di Rumah, Simak Juga Tata Cara Pelaksanaan Khutbah
• Menag Fachrul Razi: Takbiran dan Shalat Idul Fitri di Rumah, Silaturahim Melalui Media Sosial
"Masjid sedang mengalami krisis besar-besaran. Saya pikir beberapa masjid akan terpaksa ditutup, terutama yang harus membayar sewa," katanya.
Sebelumnya pada bulan Mei, Kanselir Jerman Angela Merkel mengumumkan pelonggaran pembatasan.
Termasuk pembukaan kembali toko-toko dan sekolah secara bertahap, dalam langkah-langkah yang dilakukan oleh 16 daerah di negara tersebut.
Ada lebih dari 179.000 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di Jerman dan lebih dari 8.300 kematian, menurut worldometer.info, Jumat (22/5/2020). (Serambinews.com/Agus Ramadhan)