Luar Negeri
Umat Islam Penuhi Panggilan Shalat Ied, Eropa Mulai Longgarkan Lockdown Bertahap
Umat Islam di seluruh dunia memenuhi panggilan untuk melaksanakan shalat Idul Fitri 1441 H.
Penulis: M Nur Pakar | Editor: M Nur Pakar
Pengawasan semakin intensif setelah rilis video pertemuan kabinet pada 22 April 2020.
Negara itu dengan cepat menjadi pandemi virus, di mana Bolsonaro dan para deputinya nyaris tidak menyebutkan pandemi tersebut.
Negara tetangga Peru dengan penduduk 32 juta iwa ini telah mendaftarkan lebih dari 3.100 kematian.
• Tak Terpengaruh Corona, Umat Muslim di Aceh Singkil Tetap Shalat Idul Fitri 1441 Hijriah di Masjid
• Jamaah Shalat Ied di Masjid Jamik Lhokseumawe Membludak, Lebih Ramai dari Biasanya
• Jamaah Shalat Idul Fitri di Aceh Tengah tak Seramai Tahun Lalu
Di Ekuador, Menteri Pariwisata Rosi Prado mengatakan pandemi ini dapat merugikan sektor pariwisata penting negara sampai 400 juta dolar AS per bulan.
Di Amerika Serikat, di mana angka kematian mendekati 100.000 orang, Trump telah secara agresif akan membuka kembali perekonomian, menentang nasihat para ahli kesehatan negaranya.
Ekonomi AS telah merosot dengan 40 juta pekerja menganggur tahun ini , karena banyak perusahaan tutup.
Yang terbaru, raksasa penyewaan mobil Hertz, telah ambruk.
Tetapi sebagian besar negara bagian telah mulai mengurangi lockdown dan banyak di hari Sabtu (23/5/2020), banyak pantai dibuka.
"Kami bosan terjebak di rumah. Tidak banyak yang harus dilakukan. Jadi saya datang ke pantai," kata ibu yang tinggal di rumah Kayla Lambert, ketika kedua anaknya bermain di ombak di Galveston, Texas.
Perlawanan terhadap penguncian di antara masyarakat yang gelisah telah berkumpul, dengan protes di Spanyol dan Jerman pada akhir pekan.
Ribuan orang berkumpul di Madrid pada Sabtu (23/5/2020) untuk menuntut diakhirinya peraturan dan pengunduran diri Presiden Sanchez, dalam sebuah protes yang dipimpin oleh partai sayap kanan Vox.
Di Inggris sebuah skandal meletus karena pengungkapan bahwa seorang penasihat pemerintah telah melanggar aturan.
Dominic Cummings terlihat mengunjungi orang tuanya 400 kilometer dari rumahnya di London selama kuncian negara itu, meskipun menderita gejala virus.
Dia membantah melakukan kesalahan, tetapi menghadapi tuntutan untuk mundur.
Yang lain membunyikan nada positif tentang efek virus, menikmati ruang terbuka.