Update Corona di Aceh Tenggara
Ini Jumlah Orang Masuk ke Aceh Tenggara Melalui Pintu Perbatasan dengan Sumut dan Gayo Lues
Sedangkan dari perbatasan Aceh Tenggara Sumut di Pos Lawe Pakam sebanyak 160 orang.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Mursal Ismail
Sedangkan dari perbatasan Aceh Tenggara Sumut di Pos Lawe Pakam sebanyak 160 orang.
Laporan Asnawi Luwi |Aceh Tenggara
SERAMBINEWS.COM, KUTACANE - Orang masuk ke Aceh Tenggara (Agara) melalui pintu perbatasan Gayo Lues-Agara di Pos Ketambe mencapai 378 orang.
Sedangkan dari perbatasan Aceh Tenggara Sumut di Pos Lawe Pakam sebanyak 160 orang.
Data terhitung sejak Senin (25/6/2020) hingga Selasa (26/5/2020) pukul 20.00 WIB itu disampaikan Humas Satgas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh Tenggara, Zul Fahmi SSos, kepada Serambinews.com tadi.
"Dengan demikian orang masuk melalui Pos Ketambe adanya kenaikan sangat signifikan dikarenakan arus balik hingga H+3 Idul Fitri 1441 Hijriah," kata Zul Fahmi.
Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Aceh Tenggara, kata Zul Fahmi sebelas orang.
Sedangkan yang sudah selesai ODP 88 orang.
"Kepada masyarakat kami tetap mengimbau agar tetap mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah guna mencegah penyebaran virus corona di Aceh Tenggara," imbau Zul Fahmi.
Sementara itu, Pemerhati Kebijakan Publik Aceh, Dr Nasrul Zaman Mkes, mengatakan tak dipatuhinya jaga jarak fisik (physcal distancing) dan sosial distancing oleh masyarakat salah satu sebabnya karena lemahnya pengawasan Satgas Covid-19 Aceh Tenggara.
"Kita jangan bangga Provinsi Aceh dipuji terendah menekan penyebaran virus corona. Tetapi kita juga harus waspada terhadap penyebaran virus corona di pedesaan karena, orang tanpa gejala juga lebih berbahaya.
Kalau adanya kenaikan yang signifikan terhadap virus corona, ini yabg bertanggungjawab Pemerintah Daerah, karena mereka tidak menjalankan protokol Covid-19 yang dianjurkan Pemerintah Pusat," kata Nasrul.
Nasrul mencontohkan saat ini pasar membeludak. Begitu juga pusat-pusatkeraaian lainnya.
Bahkan, Nasrul menilai akibat lemahnya pengawasan di perbatasan Agara-Sumut, banyak masyarakat yang masuk tanpa dilakukan pemeriksaan dan mereka berhasil mengelabui petugas dengan berbagai alasan. (*)