Fakta Baru Pembunuhan Hakim PN Medan, Anak Sambung Ngaku Pahanya Dipegang-pegang Jamaluddin
"Jadi tadi dijelaskannya bahwa dia diraba-raba oleh Jamaluddin, Lalu dipegangnya paha anak sambungnya tersebut," ujar Onan
SERAMBINEWS.COM - Zuraida Hanum mengaku sempat merasa curiga terhadap sikap suami saat dipijat anak kandungnya, Shakira Rizatul Nisa (14).
Hal itu terungkap di sidang lanjutan pembunuhan hakim PN Medan, Jamaluddin pada Rabu (27/5/2020).
Meski demikian, sidang keterangan saksi itu dilakukan tertutup untuk umum.
Penasihat hukum terdakwa Zuraida Hanum, Onan menjelaskan beberapa isi pengakuan anak dari Zuraida Hanum yang disidangkan di ruang Cakra VIII Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu(27/5/2020) siang.
Dikatakan Onan, Sharika mengaku sempat dipegang-pegang atau diraba oleh Jamaluddin.
"Jadi tadi dijelaskannya bahwa dia diraba-raba oleh Jamaluddin, Lalu dipegangnya paha anak sambungnya tersebut," ujar Onan dilansir dari TribunMedan.
Tak cuma dipegang, Shakira rupanya sempat dipegang-pegang atau diraba oleh Jamaluddin.
"Jadi tadi dijelaskannya bahwa dia diraba-raba oleh Jamaluddin, Lalu dipegangnya paha anak sambungnya tersebut," aku Onan.
Peristiwa tersebut terjadi saat Jamaluddin meminta sang anak untuk dipijat di kamar Shakira.
"Bukannya dikusuk, malah dipegang-pegangnya," jelas Onan.
Lebih lanjut, penasihat hukum mengaku sempat ingin menunjukan video saat Jamaluddin sedang melecehkan Shakira.
"Kami sempat mau menunjukan video, tapi majelis hakim menolaknya, dan menyuruh untuk menyerahkannya di nota pembelaan atau pleidoi," imbuh Onan.

Sidang pembunuhan hakim Jamaluddin (youtube/tribun medan)
Diceritakan Onan, video tersebut sengaja direkam oleh Zuraida Hanum saat Shakira sedang mengusuk ayah sambungnya itu.
Video tersebut dilakukan Zuraida Hanum karena dirinya sudah curiga dengan korban karena saat anaknya berada di kamar mandi, korban memaksa masuk.
Kejadian tersebut dilakukan Jamaluddin sebelum dirinya meninggal dunia.
Kemudian dikatakannya, sesungguhnya Shakira tidak ingin memiliki ayah tiri.

Saat ditanyakan oleh Tribun Medan, apakah Shakira ada menceritakan hal tersebut ke Zuraida Hanum, Onan menjawab tidak.
Namun di sidang sebelumnya, Zuraida Hanum ada menjelaskan bahwa dia mevideokan Jamaluddin dengan anaknya itu dengan alasan senang, anaknya dapat akur dengan ayah sambungnya.
Putri Hakim Jamaluddin Tak Ingin Ibundanya Dihukum Mati
Kenny Akbari Jamal, putri hakim Pengadilan Negeri Medan Jamaludin yang tewas dibunuh berharap ibu tirinya, Zuraida Hanum, tidak sampai dihukum mati.
"Aku sih milihnya penjara seumur hidup daripada hukuman mati. Kalau hukuman mati, sebentar aja sakitnya."
"Kalau penjara seumur hidup kan, dia kan bisa rasain gimana susahnya hidup di penjara kek gitu kan. Udah dikasih hidup enak, tapi balasannya ini," tutur Kenny di RSUD Pirngadi Medan pada Kamis (9/1/2020).
Kenny juga menyampaikan bahwa walaupun Zuraida Hanum adalah ibu tirinya, namun hukum harus tetap berjalan. Walau bukan sebagai pembunuhnya langsung, namun bundanya menjadi otak pembunuhan ayahnya.
"Walaupun dia itu ibu tiri, tapi tetap aja dia otak pembunuhannya. Memang bukan dia yang bunuh, tapi dia otak di balik ini semua kan," tukasnya.
Kematian ayah tercinta membuat Kenny bersama keluarganya terpukul dan masih dirundung kesedihan mendalam. Apalagi, yang menjadi otak pembunuhan PN Jamaluddin adalah istrinya sendiri, ibu tiri Kenny.
"Ya pasti, terpukul sih. Orang yang dianggap dekat, maksudnya istri Abuku, kok tega-teganya gitu bunuh Abuku?" ungkap Kenny.
Kenny juga menyesalkan perbuatan bundanya yang tega melakukan kekejian terhadap PN Jamaluddin. Sebab, semasa hidupnya, Jamaluddin memberi pengaruh besar terhadap istrinya.
"Apa sih yang nggak dikasih Abuku sama dia? Maaf ya. Aku tahu kayak gimana latar belakang bundaku dan setelah menikah dengan Abuku kayak gimana," sahutnya.
Kenny menyangka ibu tirinya adalah orang baik, padahal ibunya sendiri yang membunuh ayahnya. Kenny baru sadar bahwa ada motif terselubung kehadiran ibu tirinya di tengah keluarga hakim Jamaludin.
"Yang dianggap baik-baik aja, ternyata ada motif terselubung," tambah Kenny.
Sekaitan dua orang pembunuh bayaran tersebut, Kenny pernah mendengar salah satu nama, yakni Jeffry.
"Soal yang dua itu (pembunuh hakim Jamaludin), aku nggak kenal. Tapi, yang namanya Jeffry, aku pernah dengar. Tapi enggak tahu yang mana orangnya. Cuma dengar sekilas gitu aja di rumah," tutur Kenny.
Curiga
Kenny mengaku sedari awal memang sudah menaruh curiga atas kematian ayahnya.
Awalnya, dia curiga akan posisi jenazah ayahnya yang ditemukan di barisan bangku kedua mobil. Kenny mempertanyakan ke mana orang yang berada di bangku barisan depan mobil tersebut.
"Kalau pertama sih, syok aja sih. Pertama kan katanya Abu (Jamaludin) melanggar (kecelakaan) gitu kan. Awalnya bingung, kalau melanggar kok posisi mayatnya di bangku nomor dua, bagus telentang gitu kan. Makanya aku bingung, mana ada orang kecelakaan kayak gini. Terus, gimana orang di depan kalau memang kecelakaan," ujarnya.
Sejak itulah, Kenny sudah menaruh curiga terhadap kematian ayahnya.
Dia justru mengira bahwa kematian ayahnya disertai dengan motif lain, misalnya pencurian atau motif lainnya.
"Dari situ (kecurigaan tersebut) aku berasumsi ini sih bukan cuman kecelakaan namun sudah ada motif lain kayak gitu kan, entah pencurian kayak gitu kan atau segala macam gitu," tambahnya.
Walau sudah muncul kecurigaan dalam benaknya, Kenny tetap berpikir positif. Termasuk terhadap pengakuan ibunya, Zuraida Hanum, sebelum ditangkap polisi.
Kebingungan Kenny muncul karena pengakuan ibunya yang tidak sesuai kenyataan.
"Pas bunda kasih keterangan, bunda juga dimintai keterangan juga kan, aku bingung sih, kenapa keterangan bunda nggak sinkron gitu. Sama kenyataan, berbeda semua yang dia omong kayak gitu," terang Kenny.
"Di situ sebenarnya sudah curiga, kok bunda omongnya gitu ya. Aneh ya, tapi mungkin walaupun gitu kan, dia juga tetap ibuku. Maksudnya, tetap positif thinking," ungkap Kenny.
Catatan Tribun-Medan.com, Kenny Akbari memang pernah membeberkan kejanggalan atas keterangan ibunya, Zuraida Hanum.
Kejanggalan itu ia beberkan saat menjadi narasumber di acara Fakta Tv One dilansir TribunJakarta pada Selasa (10/12/2019).
Mulanya, Kenny Akbari menyatakan keseharian sang ayah yang biasanya tak pernah keluar rumah di pagi hari buta.
"Yang biasanya keluar rumah duluan itu aku sekitar pukul 6.00 - 6.30 WIB atau bisa lebih cepat dari itu, ayah aku belakangan biasanya," ucap Kenny Akbari.
Lebih lanjut, Kenny Akbari menjelaskan waktu pulang sang ayah sekitar pukul 22.00 WIB atau bergantung pada selesainya pekerjaan hakim PN Medan itu.
Kenny Akbari menuturkan, ia pertama kali mendapatkan informasi sang ayah tewas diduga dibunuh ketika kembali ke rumah sekitar pukul 14.00 WIB.
"Rumah saat itu kosong, terus aku ke lantai atas melihat istri Om Pia dan dua adik,” ujarnya.
“Sekitar pukul 18.00 WIB, datang tetangga, polisi dan lurah. Aku kebangun dan terkejut karena ramai orang. Polisi mempertanyakan pakaian dan waktu pergi Hakim PN Medan dari rumah. Tetapi saya jawab enggak tau karena baru pulang jam 2 siang," jelas Kenny Akbari.
Kenny Akbari menuturkan, saat itu ia diberitahu bahwa hakim Jamaluddin telah tiada.
"Saat itu aku sendirian enggak ada (orang di rumah)," ungkap Kenny Akbari.
Lebih lanjut, Kenny Akbari menyoroti pernyataan ibundanya yang menuturkan bahwa ponsel hakim Jamaluddin sempat mati dan tak bisa dihubungi.
Kenny Akbari merasa hal tersebut jarang dilakukan sang ayah.
"Pasti dia jawab walaupun lagi sidang sekalipun dan dia enggak pernah pergi sepagi itu," tegas Kenny Akbari.
Kenny Akbari tak memungkiri banyak kejanggalan dari peristiwa yang menimpa sang ayah, Jamaluddin.
"Iya janggal juga sih, selama aku tinggal di sini dia enggak pernah pergi sepagi itu. Katanya keluar pukul 5 pagi dan mau jemput kenalan di bandara, itu seperti bukan ayahku sekali," kata Kenny Akbari.
Kenny Akbari bersikukuh bahwa perginya sang ayah di pagi hari buta itu bukanlah kebiasaan hakim Jamaluddin.
Tak hanya itu, Kenny Akbari juga bingung dengan pernyataan sang ibu, Zuraida Hanum tentang adanya teror ke rumahnya seminggu sebelum hakim Jamaluddin ditemukan tewas.
"Aku bingung kapan ditabraknya itu pagar. Katanya pagi ditabraknya, mungkin aku enggak ada di rumah. Tetapi seharusnya ada bekas ditabraknya di pagar itu kalau memang benar. Pasti aku tahu kok beda ya pagar rumahku, tetapi itu tak ada," beber Kenny Akbari.
Meski begitu, Kenny Akbari secara tegas menyatakan sang ibu tidak mungkin terlibat dalam peristiwa pembunuhan hakim Jamaluddin.
"Enggak mungkin. Kalau memang iya, apa motifnya?" tegas Kenny Akbari.
Kenny Akbari menilai, sang ayah selalu memberikan seluruh kebutuhan ibundanya.
"Secara finansial, apa sih yang enggak dikasih ke bunda?" ucap Kenny Akbari. (tribunjakarta/tribunmedan)
• Tak Sengaja, Ibunda Cristiano Ronaldo Unfollow Instagram Georgina Rodriguez
• Evi, Adik Zuraida Hanum Menangis di Ruang Sidang, Cerita Hakim Jamaluddin Pernah Mau Memerkosanya
• Ambisi Zinedine Zidane Bersama Real Madrid di Liga Champions Tertunda di Laga ke-200 karena Covid-19
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Zuraida Hanum Curigai Sikap Suami saat Dipijat, Ternyata Paha Anak Sempat Dipegang Hakim Jamaluddin