Luar Negeri

Pakar Virus Jerman: Isolasi 14 Hari tidak Diperlukan

Periode isolasi 14 hari tidak diperlukan untuk mencegah penyebaran virus Corona, kata pakar virus Jerman.

Editor: M Nur Pakar
AFP/TOBIAS SCHWARZ
Pakar virus Corona dunia asal Jerman, Prof Christian Drosten 

SERAMBINEWS.COM, BERLIN - Periode isolasi 14 hari tidak diperlukan untuk mencegah penyebaran virus Corona, kata pakar virus Jerman.

Bahkan, juga tidak dibutukan dalam menghadapi gelombang kedua infeksi Covid-19.

“Apa yang diketahui tentang virus itu, mungkin menampung wabah lebih lanjut,” kata Prof Christian Drosten, Kepala Penasihat Pemerintah Angela Merkel tentang krisis  virus Coron, Jumart (29/5/2020).

“Isolasi satu minggu sudah cukup untuk mencegah penyebaran infeksi, daripada 14 hari yang saat ini direkomendasikan oleh Inggris dan tempat lain,” kata pakar virus Corona dunia itu.

“Pada awalnya, tentu saja, kami membutuhkan seluruh rentang tindakan, karena kami tidak tahu persis apa yang akan membantu,” jelasnya.  

“Sekarang kita tahu virusnya lebih baik, kita tahu bagaimana penyebarannya, ” kata Prof Drosten dalam sebuah wawancara dengan majalah Spiegel Jerman .

Polisi mengisolasi Villa Azul di Quilmes, Buenos Aires, Argentina, setelah 53 warga dinyatakan positif virus Corona pada 25 Mei 2020.
Polisi mengisolasi Villa Azul di Quilmes, Buenos Aires, Argentina, setelah 53 warga dinyatakan positif virus Corona pada 25 Mei 2020. (AFP/JUAN MABROMATA)

"Masa inkubasi dan waktu kamu menular semuanya jauh lebih pendek dari perkiraan,” tambahnya.

Belum ada tanda-tanda gelombang kedua di Jerman seusai enam minggu memberlakukan lockdown.

Jerman mulai melonggarkan lockdown pada pekan ini.

"Ada kemungkinan teoritis, kita bisa melewati krisis virus ini tanpa gelombang kedua," katanya.

Dikatakan, cara virus itu menyebar melalui orang sangat sedikit, yang disebut "supersebar".

Berarti, katanya, lebih mudah dikendalikan daripada yang ditakutkan pada awalnya..

Harian Inggris, Telegraph, Jumat (29/5/2020) melaporkan jalan kembali dipenuhi kendaraan.

Seusai  Berlin mengizinkan sektor perekonomian dibuka kembali.

Warga juga mulai diizinkan keluar rumah.

 “Kami memiliki beberapa orang yang menginfeksi banyak orang lain,” kata Drosten.

Dia mengatakan infeksi semacam itu lebih mudah dikendalikan daripada infeksi yang menyebar di bawah radar.

Dikatakan, seperti yang diasumsikan pada awalnya, jika Anda melihat di mana wabah sedang terjadi, Anda harus melawan dengan keras.

Pakar Virus Jerman Ditetapkan Sebagai Tokoh Kebencian

Diklaim Pertama di Dunia, Promotor Klub Malam di Jerman Terapkan Ide Pesta Physical Distancing

Kabar Gembira dari Jerman, Angka Kematian Akibat Corona Menurun, Masjid-masjid akan Segera Dibuka

Prof Drosten mengatakan kebijakan melacak adalah kuncinya.

Tetapi, diamemperingatkan menguji semua orang yang telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi selalu terlambat.

“Analisis terbaru menunjukkan dengan jelas, Anda tidak bisa menguji semua kontak. Itu akan selalu terlambat. Sebaliknya, semua kontak perlu diisolasi. Tapi selama seminggu, bukan 14 hari,” tegas Drosten.

Prof Drosten adalah sosok yang terpolarisasi di Jerman.

Dipersiapkan untuk membawa negara melalui krisis dengan tingkat kematian lebih rendah dibandingkan tempat lain.

Dia telah dicemarkan oleh orang lain sebagai orang yang memberlakukan kuncian pada warga.

Departemennya di rumah sakit pendidikan Charite di Berlin mengembangkan tes pertama untuk virus itu pada Januari 2020.

Sebuah kawasan di Clark County-City of Las Vegas, AS, tempat isolasi dan karantina bagi tunawisma untuk mencegah penyebaran virus Corona pada 21 Mei 2020.
Sebuah kawasan di Clark County-City of Las Vegas, AS, tempat isolasi dan karantina bagi tunawisma untuk mencegah penyebaran virus Corona pada 21 Mei 2020. (AFP/Ethan Miller/Getty Images)

Dia sempat memperingatkan bahaya sebelum pandemi mencapai Eropa.

Dia mengklaim pekerjaannya telah mencegah antara 50.000 dan 100.000 kematian lebih lanjut di Jerman.

“Pengujian awal berarti wabah pertama terlihat dengan cepat di Jerman, sebelum orang mati telah menumpuk, seperti di Italia, Spanyol dan Inggris", katanya kepada Spiegel .

“Kami benar-benar dalam situasi yang baik sekarang.”

“Kuncian sebagian besar telah dicabut, kami membuka lebih banyak dan lebih.”

“Wabah tidak akan segera berlanjut, ”katanya.

"Virus itu mungkin meninggalkan kita sendirian untuk sementara waktu,” jelas Drosten.

Namun dia mengingatkan gelombang kedua masih memungkinkan.

Temperatur musim panas mungkin memberikan kelonggaran virus, tetapi bisa kembali di musim dingin.

“Pertanyaan besarnya adalah: apakah akan lebih ganas? Atau apakah itu melemah?” tanyanya tanpa memberi rincian lebih lanjut.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved