Kisah Mayjen TNI Ali H Bogra, Berjuang Masuk Akabri hingga Jadi Pangdam Kasuari di Papua Barat
Kisah hidupnya merantau dari kampung hingga berkesempatan kembali ke kampung untuk membangun tempat asalnya menjadi cerita unik bagi anak muda
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Muhammad Hadi
Akhirnya ke Semarang, namun sampai disana ternyata pendaftaran juga sudah tutup.
Karena tidak tercapai, Bogra pulang lagi, kebetulan ada tim bola dari Marauke yang kembali ke Papua, terakhir ia mengikuti pulang dengan tim bola itu.
Setelah setahun tinggal di kampung, bapak berkata “Kamu mau lanjutkan gak,” tanya bapak.
Saya menjawab “Maulah bapak, saya harus mencari sekolah, kuliah, saya ingin kuliah di Jawa,” jawabnya kala itu.
Akhirnya dirinya kembali dikirim ke Jawa pada tahun 1983, ke Jakarta daftar ke sekolah pilot di Curug, Tangerang, namun kembali gagal.
• Pemprov Aceh Harus Bantu Usaha Terdampak Covid-19
Dirinya mulai memantau Akademi Maritim, tapi Akabri (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) juga buka.
Maka beliau mencoba daftar juga Akabri atau sekarang bernama Akademi Militer (Akmil).
Dalam ruangan Pantohir (pengumuman tahap akhir), ia sendiri berkulit hitam yang lain putih.
Mayjen TNI Ali H Bogra juga menjuarai PIKTAR (Pekan Integrasi dan Kejuaraan Taruna).
Kegiatan integratif dalam bentuk pertemuan olahraga, juara pada bidang Atletik bidang lari.
pecahkan rekor lari estafet, pelari 1.500 dan 5.000 dan mendapat medali emas.
Timor Timur adalah tempat penugasan setelah lulus Akabri ia selalu ingat kata ayah, “Menjadi apapun itu saya harus mengabdi pada negara,” terangya.
Perjalanan panjang beliau cukup menginsipirasi bagi anak muda, meski dari kampung, bisa memiliki prestasi cukup baik setingkat nasional. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
• Covid-19 Hantam Property, Dari Kredit Macet Sampai Calon Pembeli Ditolak Bank
• Kisah Wanita Baru 6 Minggu Menikah Ditinggalkan Suami, 70 Tahun Setia Menanti, Berakhir Penuh Haru