Banyak SD di Bireuen Kekurangan Murid dan Guru, Sejumlah Sekolah yang Akan Digabung

Laporan Ferizal Hasan | Bireuen 

SERAMNINEWS.COM, BIREUEN - Selain masih ada 30 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Bireuen, Aceh yang belum memiliki kepala sekolah definitif, rupanya masih banyak SD yang tidak cukup guru dan murid.

Kondisi ini membuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bireuen, untuk mencari cara guna memenuhi jumlah murid dan guru.

Kepala Disdikbud Bireuen, Drs M Nasir MPd kepada Serambinews.com, Jumat (5/6/2020) mengatakan, masih banyak SD yang kekurangan murid dan guru di Bireuen.

"Sejak beberapa tahun ini banyak sekolah yaitu SD Negeri di Bireuen tidak cukup murid dan guru," kata M Nasir.

Pihaknya sedang mencari solusinya untuk menangani masalah tersebut, yaitu rencananya akan menggabungkan atau meleburkan sekolah-sekolah yang tidak cukup murid dan guru itu.

"Rata-rata sekolah yang tidak cukup murid dan guru, sekolahnya berdekatan bahkan ada yang berada satu komplek," sebut M Nasir.

Seperti di Kecamatan Peudada, Kota Juang dan Peusangan, serta di sejumlah kecamatan lainnya di Kabupaten Bireuen. 

Ada Sekolah yang berada satu komplek atau berdekaatan, dua-duanya tidak cukup murid dan guru, tapi memiliki dua kepala sekolah yang berbeda.

Sekolah-sekolah yang akan dileburkan atau digabungkan itu, salah satu kepala sekolahnya akan ditempatkan di 30 sekolah yang belum memiliki kepala sekolah difinitif di Bireuen.

"Sehingga tidak ada kepala sekolah yang sekolahnya digabung hilang jabatannya," terang M Nasir.(*)

• 33 ABK Asal Sumut Diamankan Polisi di Pos Pol Airud Polres Pidie

• Hari Ini 53 Tahun Lalu, Perang Arab-Israel Meletus hingga Palestina Kehilangan sebagian Wilayahnya

• AS Minta China Hormati HAM, Tapi Polisi di Amerika Justru Gunakan Kekerasan saat Hadapi Demonstran

• Nanti Malam Gerhana Bulan Penumbra, Berikut Bacaan Niat dan Tata Cara Shalat Gerhana

• Tanggapi Keresahan Warga, Pusat Bakal Umumkan Zonasi Baru Covid-19, Terbagi dalam Empat Kategori

• Komisi V DPRK Pidie Minta Diterapkan Kembali Pendidikan Tatap Muka, Ini Alasannya