Kupi Beungoh

Lumo Pijuet di Antara Program Aceh Hebat

Waktu itu walaupun kami masih bersekolah ditingkat SD, tetapi rata-rata kami diberikan seekor sapi oleh orang tua kami untuk kami pelihara

Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
T Murdani adalah mahasiswa program Doktor dalam bidang International Development, Fakultas Art & Design, University of Canberra, Australia, mengajar pada jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Banda Aceh 

Mendengar kisah tersebut saya sangat ketakutan, saya yakin teman-teman yang lain juga memiliki perasaan yang sama.

Sehingga tidak sempat berfikir apakah cerita malam tersebut merupakan cerita pesanan dari orang tua kami.

Karena kami kadangkala terlalu asyik bermain sampai lupa mencari rumput ataupun memberi minum sapi yang telah diberikan tanggung jawab untuk menjaganya kepada kami.

Peternak Australia Kecewa Lihat Kondisi Sapi di Saree  

Waktu itu walaupun kami masih bersekolah ditingkat SD, tetapi rata-rata kami diberikan seekor sapi oleh orang tua kami untuk kami pelihara.

Ketika sapi itu dijual kami boleh meminta apa saja sebagai hadiah dari keringat yang telah kami keluarkan untuk pemeliharaan sapi tersebut.

Tidak jarang juga sapi tersebut merupakan persiapan biaya untuk melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi ataupun ke Dayah untuk meperdalam ilmu agama.

Leumo Pijuet dan Kambing Hitam

Memori di atas datang kembali ketika mengamati media sosial dalam minggu ini yang dipenuhi dengan status dan gambar sapi kurus kering karena tidak diberimakan oleh tuannya.

Bahkan ramai yang secara gamblang menuduh kalau pakan sapi telah dimakan oleh tuannya.. wallahu’alam, biarlah Allah yang menunjukkan kebenarannya nanti di “yaumil hisab”.

Empat Fakta Gajah Hamil Mati Usai Makan Nanas Berisi Petasan

Namun cerita sapi tersebut menjadi lebih menarik ketika Serambi Indonesia berhasil mewawancarai salah seorang dari Asosiasi Peternak Sapi Asutralia yang menceritakan tentang tanggung jawabnya terhadap kesejahteraan sapi mulai dari sapi itu lahir sampai berakhir hidupnya di rumah potong.

Kalau dia gagal melaksanakan tugas tersebut maka pada saat itu juga dia akan dijebloskan ke dalam penjara.

Berita ini mengherankan, bagaimana tidak Australia negara kafir dan saya yakin narasumber Serambi tersebut juga non-muslim.

Tapi berbicara tugas dan tanggung jawab terhadap kesejahteraan sapi semasa hidupnya dan konsekuensi yang harus diterima ketika dia gagal sangat luar biasa.

Sedangkan nanggroe-ku yang tercinta dengan dengan program Aceh Hebat dan syariat Islamnya, lupa memberikan makan dan minum sapi peliharaannya sehingga konon katanya banyak yang mati kelaparan.

Maka dikutuklah kita oleh tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi beserta dengan segala isinya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved