Luar Negeri
Orang Gemuk dan Penderita Diabetes di Arab Berisiko Tinggi Terkena Virus Corona
Para pakar kesehatan di Teluk mulai mengkhawatirkan sebaran virus Corona yang terus meluas.
Menurut semua spesialis, kebutuhan saat ini untuk meningkatkan kesadaran di antara penderita diabetes melalui dukungan untuk mengelola kondisi mereka selama masa sulit ini.
Penderita diabetes disarankan untuk secara ketat memonitor kadar glukosa darahnya secara berkala untuk memastikan tetap terkendali.
"Mereka harus memeriksa tidak hanya puasa, tetapi juga kadar glukosa pasca makan, yang lebih cenderung lebih tinggi," ugkap Dr Abdul Jabbar, konsultan ahli endokrinologi, Rumah Sakit Medcare, Al Safa, Dubai.
“Mereka harus benar-benar mematuhi jadwal pengobatan, termasuk mengontrol tekanan darah dan lipid.”
“Jika memungkinkan, pasien harus berkonsultasi dengan dokter untuk mengurangi paparan virus, ”sarannya.
Diabetes pada pasien COVID-19 juga lebih sulit diobati karena fluktuasi glukosa darah, dan risiko tinggi terkena ketoasidosis diabetikum dan kegagalan multi-organ, kata Dr. Vikram Hundia, konsultan ahli endokrinologi di Rumah Sakit Al-Zahra Dubai. .
"Memastikan persediaan obat-obatan reguler yang memadai, termasuk insulin, sangat penting selama masa-masa ini.”
Apalagi sistem perawatan kesehatan yang terlalu terbebani, kekurangan pasokan obat-obatan dan pembatasan perjalanan dapat menimbulkan tantangan, katanya.
"Pengusaha mungkin perlu menyediakan kondisi kerja khusus bagi mereka penderita diabetes untuk meminimalkan risiko terpapar virus Corona," katanya kepada Arab News.
Dia menambahkan Dewan Kerjasama Teluk menyatakan perlu menerapkan langkah terkoordinasi dan efektif bagi pasien diabetes untuk mencegah terinfeksi virus.
"Bekerja sama dengan tim manajemen diabetes, mengoptimalkan kontrol diabetes, mempraktikkan gaya hidup sehat, dan tetap aman serta tetap bugar.”
“Tidak hanya melindungi pasien dengan diabetes, juga akan membantu mereka keluar dari pandemi dengan lebih kuat dan lebih sehat," kata Hundia.
Banyak pemerintah daerah telah mengambil langkah untuk memerangi peningkatan jumlah penyakit akibat gaya hidup.
Seperti diabetes dan obesitas, termasuk “Program Kualitas Hidup" pemerintah Saudi, salah satu Program Realisasi Visi Arab Saudi 2030.
"Ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup di Kerajaan melalui peningkatan gaya hidup dengan meningkatkan partisipasi individu dalam hiburan, olahraga, dan budaya," ujar Bin Abbas, dari Rumah Sakit dan Pusat Penelitian dan Spesialis Rumah Sakit King Faisal.
"Langkah-langkah lain, termasuk mengurangi minuman manis, kebugaran dan berfokus pada perawatan pencegahan, telah diluncurkan untuk mengatasi meningkatnya epidemi,” tutupnya.
Jumlah kasus di Arab Saudi terus meningkat setiap hari, seiring skrining dan swab langsung di lokasi pemeriksaan.
Saat ini, kasus virus Corona Arab diperkirakan akan mencapai angka 100.000 lebih.
Tetapi angka penyembuhan di Arab Saudi juga masih tinggi, rata-rata di atas 70 persen.
Hasil kerjasama dengan pakar virus Rusia dan beberapa negara lain menjadi faktor keberhasilan Arab Saudi mencegah kematian pasien virus Corona lebih banyak lagi.
Saat ini masih berkisar 600 orang meninggal di Arab Saudi atau terendah di Timur Tengah.(*)