Update Corona di Lhokseumawe
Sudah Dua Bulan Tempat Isolasi di Lhokseumawe tak Ada yang Tempati, Padahal Dilengkapi Fasilitas Ini
Fasilitasnya, ada 42 flat dan satu flat terdiri atas dua kamar yang dilengkapi kamar mandi hingga dapur.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
Fasilitasnya, ada 42 flat dan satu flat terdiri atas dua kamar yang dilengkapi kamar mandi hingga dapur.
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Dalam upaya antisipasi penyebaran virus Corona atau Covid-19, Pemerintah Kota Lhokseumawe pada awal April 2020 telah menyediakan tempat untuk isolasi.
Baik itu bagi warga yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP), maupun bagi warganya yang baru pulang dari luar negeri dan dari daerah zona merah.
Tapi tidak berstatus ODP atau yang disebut sebagai traveler.
Lokasinya yakni di gedung Rusunawa Desa Ulee Jalan, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe.
Fasilitasnya, ada 42 flat dan satu flat terdiri atas dua kamar yang dilengkapi kamar mandi hingga dapur.
Namun sampai dengan Selasa (9/6/2020) atau sudah dua bulan lebih, belum ada satu pun yang mendapati tempat isolasi tersebut.
• Gantikan Achmad Yurianto Jubir Gugus Tugas Covid-19, Ternyata Reisa Broto Asmoro Bukan Dokter Biasa
Walaupun di Kota Lhokseumawe sempat tercatat 45 orang yang berstatus ODP dan seribu lebih yang ditetapkan sebagai traveler.
Juru Bicara Gugus Tugas Penggulangan Covid-19 Kota Lhokseumawe, dr Said Alam Zulfikar, Selasa (/6/020) membenarkan, sampai saat ini belum ada warga yang mendapati tempat isolasi tersebut.
Dijelaskan dr Said, dasarnya tempat isolasi tersebut disediakan bukan hanya untuk warga yang berstatus ODP saja.
Tapi juga bagi warga yang baru pulang dari perantauan, walau statusnya bukan ODP.
• Hai Gamers, Telkomsel Rilis Game Terbaru Kolak Express 3, Intip Keseruannya
"Misalnya ada perantau yang baru pulang. Tidak ada tempat isolasi mandiri di rumah dan faktor lainnya yang menyebabkan dirinya tidak bisa mengisolasi mandiri di rumahnya, maka boleh menempati tempat isolasi yang kita sediakan selama 14 hari. Bahkan kebutuhan sembakonya akan kita pasok dan juga adanya penjaga," ujarnya.
Namun sampai saat ini, belum ada juga warga yang mau mendapati tempat isolasi tersebut.
"Mereka semuanya memilih isolasi mandiri di rumah saja," paparnya.