Temukan Kejanggalan Saat Lihat Satelit, Peneliti Ini Klaim Corona Sudah Mewabah Sejak Agustus 2019
Dugaan itu muncul setelah studi terbaru dari para peneliti dari Harvard menemukan fakta mengejutkan.
SERAMBINEWS.COM - Virus corona diduga sudah mewabah di China sejak Agustus 2019 lalu.
Padahal, wabah tersebut baru ramai diberitakan pada akhir tahun 2019.
Dugaan itu muncul setelah studi terbaru dari para peneliti dari Harvard menemukan fakta mengejutkan.
Melansir dari The Sun, peneliti dari Harvard yang sedang mempelajari gambar satelit menemukan peningkatan drastis pada lalu lintas jalan di luar rumah sakit kota di China.
Dalam waktu yang bersamaan, terdapat lonjakan pencarian internet terkait gejala Covid-19 sebelum musim gugur pada 2019.
Kepala peneliti, Dr John Brownstein mengatakan, dua fakta yang ditemukan bersamaan itu menunjukkan bahwa "sesuatu sedang terjadi di Wuhan saat itu".
Hal itu bisa berarti virus corona telah mewabah di China jauh lebih awal dari dugaan yang diyakini selama ini.
• Jokowi: Ada Pengetatan Lagi Jika Terjadi Peningkatan Kasus Baru Covid-19
• Heboh Warga Cina Datangi RSUD Peureulak, Begini Penjelasan Jubir Covid-19 Aceh Timur
• Makin Tunjuk Otot, China Punya 2.200 Rudal Balistik Berjangkuan 5.500 Km, Apa Respon Amerika?
Karena Beijing baru melaporkan wabah secara resmi kepada Organisaasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 31 Desember.
Pada saat itu, para petinggi kesehatan di Wuhan hanya menggambarkan "sekelompok" kasus pneumonia di kota.
Para peneliti menghitung setiap kendaraan di luar rumah sakit.
Lonjakan yang mereka sebut "dramatis" itu menunjukkan 90 persen dari jumlah mobil yang melintas berakhir di parkiran rumah sakit.
Brownstein mengatakan : "Tempat parkir akan penuh ketika rumah sakit menjadi sibuk.
"Jadi, makin banyak mobil terparkir, makin sibuk pula rumah sakitnya.
"Makin sibuk rumah sakit, kemungkinan karena sesuatu terjadi di masyarakat.
"Sebuah infeksi berkembang dan orang harus mengunjungi dokter."
Pada saat yang bersamaan, mesin pencari buatan China, Baidu menunjukkan peningkatan permintaan pencarian informasi tentang istilah "batuk" dan "diare".
• Tarif Listrik Bulan Juni Membengkak, PLN Sebut Kurang Bayar di April dan Mei jadi Penyebabnya
• Mahathir Mohamad Gugat Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin di Pengadilan Tinggi
• Kekerasan Diduga Bermotif Rasis Kembali Terjadi di AS, Kakek Beretnis Korea Dipukuli di Dalam Bus
Batuk yang terus menerus dan kering adalah salah satu gejala utama virus corona.
Sementara sebagaian pasien dilaporkan juga mengalami diare dan masalah pencernaan saat terinfeksi.
Peneliti menambahkan, istilah kedua lebih menunjukkan pada gejala Covid-19.
Karena batuk merupakan gejala umum yang dari flu, sementara diare lebih spesifik menunjukkan pada gejala Covid-19.
Studi tersebut menyatakan : "Sementara pernyataan dari gejala pernapasan 'batuk' menunjukkan fluktuasi musiman yang bertepatan dengan musim influenza tahunan,
"'diare' adalah gejala Covid-19 yang lebih spesifik dan hanya berkaitan dengan pandemi ini.
"Peningkatan kedua sinyal tersebut mendahului awal pandemi Covid-19 yang dicatat pada bulan Desember."
Kasus pertama Covid-19 sendiri awalnya diperkirakan telah terjadi pada bulan November 2019.
Tetapi para pejabat mengakui bahwa virus tersebut kemungkinan sudah menyebar lebih awal.
(*)
• Menteri Edhy Probowo Izinkan Cantrang Digunakan Lagi, Susi: Saatnya Kapal Raksasa Mengeruk Kembali
• Kisah Haru Saat PKP di Malaysia, Suami Menangis Karena Tak Bisa Dampingi Istrinya Melahirkan
Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul Temukan Hal Janggal di China Saat Lihat Satelit, Peneliti Harvard Klaim Virus Corona Kemungkinan Sudah Mewabah Sejak Agustus 2019, Tapi Baru Dilaporkan ke WHO pada Akhir Tahun