Luar Negeri

Korea Utara Ancam Akan Intervensi Pemilihan Presiden AS, Jika Campuri Urusan Antar-Korea

Korea Utara meminta Washington untuk tetap diam jika ingin pemilihan presiden mendatang berjalan lancar.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
Kolase Serambi Indonesia
Kolase Gurkha, Kim Jong Un, dan Trump 

Korea Utara meminta Washington untuk tetap diam jika ingin pemilihan presiden mendatang berjalan lancar.

SERAMBINEWS.COM - Korea Utara mengatakan pada hari Kamis (11/6/2020) bahwa Amerika Serikat tidak memiliki urusan untuk mengomentari masalah antar-Korea.

Korea Utara meminta Washington untuk tetap diam jika ingin pemilihan presiden mendatang berjalan lancar.

Melansir dari Reuters, pernyataan itu muncul setelah Kementerian Luar Negeri AS mengatakan pihaknya kecewa dengan Korea Utara karena memutuskan hotline komunikasi dengan Korea Selatan pada Selasa (9/6/2020) lalu.

"Jika AS intervensi ke dalam urusan orang lain dengan pernyataan ceroboh, jauh dari mengurus urusan internalnya, pada saat situasi politiknya berada dalam kebingungan terburuk,

Itu mungkin menghadapi hal yang tidak menyenangkan yang sulit untuk dihadapi," kata Kwon Jong Gun, direktur jenderal untuk urusan AS di Kementerian Luar Negeri Korea Utara, mengatakan dalam pernyataan di kantor berita KCNA.

Adik Kim Jong Un Mulai Ambil Peran Utama di Korea Utara, Kim Yo Jong Beri Tekanan Keras ke Korsel

Semenanjung Korea Memanas, Korea Utara Putuskan Semua Hubungan Komunikasi dengan Korea Selatan

Korea Utara meminta Amerika Serikat untuk ‘menahan lidahnya’ ​​dan mengatasi masalah dalam negerinya sendiri.

"Akan lebih baik tidak hanya untuk kepentingan AS, tetapi juga untuk kelancaran pemilihan presiden mendatang," katanya.

Seorang peneliti di Institut Asan untuk Studi Kebijakan di Seoul, James Kim mengatakan tidak jelas apa yang akan dilakukan Korea Utara untuk mengganggu pemilu atau menyebabkan masalah bagi kampanye pemilihan kembali Presiden AS Donald Trump.

"Jika ada, ada kemungkinan provokasi bahkan dapat menyatukan negara di sekitar petahana," katanya.

Kim Yo Jong mulai ambil peran

Saudara perempuan Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un mengambil peran utama dalam urusan politik negara.

Baru baru ini, Kim Yo Jong memberi tekanan baru yang lebih keras terhadap Korea Selatan.

Perseteruan AS-China, Donald Trump Tekan Tiongkok Melalui RUU Kekerasan Pada Muslim Uighur

Kekerasan Diduga Bermotif Rasis Kembali Terjadi di AS, Kakek Beretnis Korea Dipukuli di Dalam Bus

Para analis mengatakan dia sebagai peran kebijakan substantif yang lebih dari sekadar menjadi asisten kakaknya, Kim Jong Un.

Melansir dari Reuters, Rabu (10/6/2020), Kim Yo Jong yang berusia 30 tahunan adalah satu-satunya saudara dekat pemimpin Korea Utara yang memainkan peran publik dalam politik.

Kim Yo Jong - adik perempuan Kim Jong Un yang berpengaruh dan penasihat utama pemimpin Korea Utara  telah menjadi bagian dari pengambilan keputusan untuk memutuskan komunikasi dengan Korea Selatan
Kim Yo Jong - adik perempuan Kim Jong Un yang berpengaruh dan penasihat utama pemimpin Korea Utara telah menjadi bagian dari pengambilan keputusan untuk memutuskan komunikasi dengan Korea Selatan (AFP/JORGE SILVA)

Selama kebingungan diplomasi internasional 2018-2019, Kim Yo Jong mengumpulkan perhatian global dengan memimpin delegasi ke Olimpiade Musim Dingin 2018 di Korea Selatan.

Belakangan, dia sering terlihat dipublik untuk memastikan semuanya berjalan baik untuk kakaknya.

Tahun 2020 ini, Kim Yo Jong telah mengambil peran kebijakan publik yang lebih besar, memperkuat statusnya sebagai pemain politik yang paling berpengaruh.

"Sebelum ini, Kim Yo Jong digambarkan di media pemerintah sebagai saudara perempuan Kim Jong Un, petugas protokolnya, atau salah satu pejabat yang menyertainya," kata Rachel Minyoung Lee, seorang mantan analis intelijen sumber terbuka Korea Utara di pemerintah AS.

Corona Dunia, Trump Bungkam Kematian Covid-19 di AS hingga Korea Selatan Catatkan Kenaikan Kasus

"Sekarang, orang Korea Utara tahu pasti ada yang lebih dari itu baginya," sambungnya.

Kim Yo Jong telah bekerja di belakang layar dalam agensi propaganda Korea Utara.

Pada bulan Maret lau, media pemerintah memuat pernyataan pertama Kim Yo Jong, di mana dia mengkritik otoritas Pemerintahan Korea Selatan.

Ia juga mengkritik tanggapan atas komentar Trump, dan pekan lalu Ia mengambil langkah berupa pemutusan komunikasi dengan Korea Selatan.

Lee mengatakan pernyataan Kim Yo Jong memiliki gaya yang unik, menunjukkan kecerdasannya dan menggarisbawahi posisi kekuatannya dalam roda pemerintahan.

"Selain kata-kata kasar dan sarkasme, mereka bisa sedikit jenaka dalam cara bahwa pernyataan lainnya tidak," kata Lee.

Korea Utara Berulang Kali Tunda Sekolah, Bulan Ini Dibuka

"Dia tampaknya memiliki lebih banyak kelonggaran dalam menyusun pernyataannya, yang tentu saja tidak mengejutkan," lanjutnya.

Ketika media pemerintah mengumumkan pada hari Selasa (9/6/2020), bahwa saluran hotline antara Korea Utara dan Korea Selatan akan terputus.

Mereka mengatakan Kim Yo Jong dan saudara laki-lakinya, Kim Yong Chol, memperjuangkan keputusan pemutusan komunikasi dalam sebuah pertemuan.

Penjelasan langka tentang proses pembuatan kebijakan ini menggambarkan Kim Yo Jong sebagai "orang yang sangat substantif," kata Michael Madden.

Michael Madden adalah seorang pakar kepemimpinan Korea Utara di Stimson Center, sebuah think tank yang berbasis di Amerika.

Madden mengatakan penggambaran baru Kim Yo Jong ini di media pemerintah mungkin merupakan penggalian halus pada analis internasional.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Hilang Lagi, Sudah 3 Pekan Tidak Tampak

Sebab, para analis dulunya meragukan kemampuan Kim Yong Jong dalam mengampil peran dan pengaruh yang begitu didominasi oleh kaum pria di Korea Utara.

"Mereka jelas memiliki harapan dan harapan yang tinggi untuknya," katanya.

"Belum tentu (Kim Yo Jong) pemimpin berikutnya, tapi tetap saja ia adalah orang yang berpengaruh," pungkasnya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved