Berita Pidie Jaya

Sudah Sepekan Distribusi Air Bersih di Pidie Jaya Terhenti, Ini Cara Pemkab Mengatasinya

Direktur PDAM mengatakan, jika tidak ada halangan, diupayakan air bersih kembali normal, Kamis (11/6/2020).

Penulis: Abdullah Gani | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/SA’DUL BAHRI
ILUSTRASI - Seorang ibu memperlihatkan kran yang tidak dialiri suplai air bersih di kawasan Desa Peribu, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat, Senin (30/12/2019). 

 Direktur PDAM mengatakan, jika tidak ada halangan, diupayakan air bersih kembali normal, Kamis (11/6/2020).

Laporan Abdullah Gani | Pidie Jaya

SERAMBINEWS,COM.MEUREUDU- Menyusul terhentinya suplai air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Krueng Meureudu, Pidie Jaya melalui PAM-IKK Meureudu yang kini sudah berlangsung hampir sepekan, tiga instansi di kabupaten tersebut terpaksa harus turun tangan membantu masyarakat.

Direktur PDAM mengatakan, jika tidak ada halangan, diupayakan air bersih kembali normal, Kamis (11/6/2020).

Ketiga instansi yang turun tangan membantu warga menyuplai air sejak pompa PM-IKKhangus, Sabtu (6/6/2020) melalui mobil tanki yaitu, PAM-IKK Meureudu, BPBD serta PMI setempat.

Hanya saja sistem atau aturan main yang dilakukan ketiga mereka dalam menyuplai air berbeda sesuai tugas dan fungsi (tupoksi) nya masing-masing.

Direktur PDAM Pijay, Edy Kurniawan ST mengatakan, perusahaan yang dipimpinnya hanya menyuplai khusus untuk rumah warga yang ditimpa musibah atau meninggal dunia.

Ditambahkan Edy, sejak suplai air terhenti, sudah lebih 10 rumah warga yang dibantu secara gratis.

Warung Tuak di Depan Terminal Kualasimpang Digerebek WH, Penjual dan Pembeli Melarikan Diri

Dewan di Aceh Barat Ingatkan Agen LPG, Terkait Ada Dugaan Permainan

Protein Penting Bagi Tubuh Saat Pandemi Covid-19, Jangan Hanya Perbanyak Sayur dan Buah

Lain lagi dengan BPBD. BPBD menyuplai air secara terbatas.

Artinya didistribusikan hanya kepada beberapa rumah tangga yang memang sudah beberapa kali mendesaknya.

Padahal, sudah dijelaskan, suplai air itu sama sekali bukan wewenangnya.

Seperti disampaikan Kalak-BPBD Pijay, Okta Handipa menjawab Serambinews,com, Rabu (10/6/2020).

“Suplai air untuk rumah warga bukan wewenang kami BPBD,” kata Okta.

Alasannya, karena memang bukan dalam suasana bencana seperti pada musibah gempa bumi Pijay akhir Desember 2016 lalu. Semua pihak harus turun tangan.

Ini, karena sudah didesak, sehingga akhirnya, BPBD pun ikut membantu.

Ditanya berapa biaya atau harga yang dikutip setiap mobil tanki, Okta Handpa menyebutkan, sama sekali tidak ada patokan atau hanya seikhlas pemilik rumah.

Berapa dikasih, ya kami terima sekedar ngopi petugas pengantar air, papar Kalak-BPBD Pidie Jaya.

Bantuan serupa juga dilakukan PMI Pidie Jaya.

Salah seorang petugas PMI menjawab Serambinews,com melalui ponselnya mengaku, sejak suplai air bersih melalui PAM-IKK Meureudu terhenti, pihaknya langsung bergerak membantu masyarakat.

Air disedot dari Krueng Jeulanga Kecamatan Bandardua yang berjarak belasan kilometer dari Meureudu.

Sumber tersebut mengaku tak tahu jika ditanya berapa rumah tangga yang yang sudah dibantu. Begitu pula dengan harga per-mobil tanki.

“Saya kurang tahu berapa biaya atau harga per-mobil,” sebut sumber tadi. Seorang warga mengaku harga air Rp 300.000/mobil tanki.

Kamis Hari Ini Kembali Normal

Sementara Direktur PDAM Tirta Krueng Meureudu kepada Serambinews,com, Rabu (10/6/2020) petang mengatakan, bahwa pompa baru yang dibeli dari Medan-Sumut sudah tiba di Pijay.

Alhamdulillah, pompa baru sudah tiba dan kini sedang dipasang dan diupayakan, malam siap.

Jika seelesai, pihaknya langsung akan mendistribusikan air bersih kepada hampir 3.000 rumah.

“Jika halang tidak merintang, paling lambat, Kamis (11/6/2020) besok (hari ini---red) suplai air kembali normal,” imbuh Edy.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, suplai air terneti untuk pelanggan di beberapa kawasan dalam empat kecamatan (Meureudu, Meurahdua, Ulim dan Trienggadeng) akibat pompa distrubusi hangus pada Sabtu pekan lalu.

Kecuali Meureudu dan Meurahdua semua gampong lumpuh total, sementara dua kecamatan lainnya hanya tersebar di beberapa gampong yang airnya tidak tersuplai.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved