Berita Luar Negeri

Dokumen PBB, Fasilitas Minyak Arab Saudi Diserang Dengan Senjata dari Iran

Senjata yang digunakan untuk menghantam fasilitas minyak Arab Saudi, Aramco, rudal dan drone, berasal dari Iran

Editor: Muhammad Hadi
(AFP/FAYEZ NURELDINE)
Juru bicara Kementerian Pertahanan Arab Saudi Kolonel Turki al-Maliki menunjukkan serpihan rudal penjelajah dan drone dari Iran yang diamankan dari kilang minyak Aramco di Abqaiq dan Khurais yang jadi lokasi serangan. Saudi pun langsung mengarahkan telunjuknya ke Iran sebagai pelaku serangan pada Sabtu dini hari (14/9/2019). 

SERAMBINEWS.COM - Senjata yang digunakan untuk menghantam fasilitas minyak Arab Saudi, Aramco, rudal dan drone, berasal dari Iran.

Kabar itu tersaji berdasarkan dokumen yang dikeluarkan oleh Kantor Sekretaris Jenderal PBB, menanggapi implementasi perjanjian nuklir Teheran.

Dokumen yang dilihat oleh AFP pada Jumat (12/6/2020) itu menjabarkan pemeriksaan serpihan senjata yang digunakan untuk menyerang Aramco.

Fasilitas minyak Arab Saudi diserang masing-masing di Afif (Mei 2019), Abha (Juni, Agustus), serta fasilitas Aramco di Khurais dan Abqaiq September 2019.

Report dari Sekjen PBB, Antonio Guterres, menyatakan rudal penjelajah beserta komponennya mempunyai keterkaitan dengan Iran.

Dokumen yang diserahkan ke dewan keamanan Kamis (11/6/2020) itu menyebut, drone yang dipakai dalam serangan Mei dan September 2019 sebagian atau seluruhnya dibuat oleh Iran.

Dilansir Gulf News Sabtu (13/6/2020), serangan yang menyasar Aramco tahun lalu tak hanya menyebabkan kerusakan berat.

Tapi juga mengganggu pasokan minyak dunia. Perancis, Jerman, dan Inggris bergabung bersama AS melancarkan tudingan bahwa Teheran berada di balik pengerahan misil dan pesawat nirawak.

Pria Ini Reaktif Hamil Berdasarkan Hasil Rapid Test Covid-19, Keluarga Marah

Teheran membantah bahwa mereka yang bertanggung jawab dalam serangan itu, dan Guterres juga mengutip beberapa ucapan penolakan mereka.

Laporan itu juga menekankan penyitaan senjata oleh AS di lepas pantai Yaman pada November 2019 dan Februari tahun ini, dengan dugaan dikirim ke Houthi.

Dalam laporan tersebut, beberapa senjata yang disita, atau komponen, "berasal dari iran", seperti misil anti-tank atau senjata optikal.

"Benda-benda itu akan dikirimkan berdasarkan sikap yang tidak sesuai dengan resolusi 2231 pada 215," ujar Guterres dalam laporannya.

Dia mencatat bahwa beberapa senjata yang disita itu mempunyai kemiripan dengan bagian yang diambil dari rudal maupun drone 2019.

KNPI Aceh Imbau Pemuda Saling Membantu di Tengah Pandemi Covid-19

Sebelumnya dalam surat kepada Guterres dan delegasi PBB lain bertanggal 22 Mei, Teheran menyatakan mereka tak punya kebijakan mengekspor senjata.

Apalagi jika kebijakan tersebut sampai dicatat sebagai pelanggaran terhadap embargo senjata, seperti yang diberikan oleh Dewan Keamanan PBB.

Meski begitu, surat tersebut juga menekankan bahwa perjanjian nuklir 2015 sama sekali tidak menyebut larangan jika Iran mengirim senjata ke tempat lain.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Senjata yang Menyasar Fasilitas MInyak Arab Saudi, Aramco, Berasal dari Iran", 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved