Kisruh DPC PDIP Subulussalam
Ini Alasan Sekretaris DPC PDI-P Subulussalam Direshuffle, Ridwan Husein Membantah
Keributan terjadi antara ketua dengan sekretaris DPC PDI-P dalam rakerda di Banda Aceh, diawali tidak masuknya Ridwan sebagai peserta rakerda.
Penulis: Khalidin | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Khalidin | Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kota Subulussalam M Anggi Syahputra membeberkan sejumlah alasan mereshuffle Ridwan Husein selaku sekretaris di partai berlambang banteng moncong putih.
”Ada beberapa alasan kita melakukan reshuffle dan usulan ini sebenarnya sudah lama kita ajukan namun baru sekarang terealisasi,” kata Ketua DPC PDI-P Kota Subulussalam, M. Anggi Syahputra yang dikonfirmasi Serambinews.com Sabtu (13/6/2020).
Anggi menceritakan awal usulan reshuffle posisi Ridwan Husein dari jabatan sekretaris beberapa bulan setelah mereka dikukuhkan.
Dikatakan, masalah timbul akhir 2019 lalu ketika Ridwan Husein selaku sekretaris tidak menghadiri kegiatan sekolah partai khusus sekretaris DPC se Indonesia di Bogor.
Nah, Ridwan menurut Anggi absen namun dia berjumpa di sebuah warung kopi. Padahal, kata Anggi kegiatan sekolah partai merupakan agenda wajib dihadiri.
Lebih jauh Anggi menjelaskan, Januari lalu bertepatan agenda rakernas dan ulang tahun PDI-P mereka sudah mengajukan pergantian pengurus karena ada perintah.
Perintah dari provinsi untuk DPC yang ingin membuat reshuffle dipersilakan. Nah, dengan sinyal itu DPC Subulussalam mengajukan pergantian pengurus termasuk sekretaris.
Lalu Februari ternyata usulan langsung ditanggapi namun terakhir batal karena terjadi keributan.
Keributan antara ketua dengan sekretaris DPC PDI-P dalam rakerda di Banda Aceh. Ini diawali tidak masuknya Ridwan sebagai peserta rakerda.
Dihilangkannya nama Ridwan menurut Anggi karena saat dia tanyakan siapa peserta apakah menurut SK baru atau lama, lalu pihak provinsi menjawab SK terbaru.
Belakangan bermasalah sehingga pihak DPD PDI-P Aceh berusahan mendudukan agar tidak kisruh. Karenanya, kata Anggi kala itu SK baru dipending pemberlakuannya.
Anggi menambahkan, kisruh kembali mengemuka menyusul cuitan sekretarisnya di salah satu media online yang dinilai merusak citra partai.
Pasalnya, kegiatan yang disorot sekretaris PDI-P kala itu berkaitan dengan para tokoh di Subulussalam. Cuitan itu menurut Anggi merugikan partainya apalagi tanpa koordinasi dengannya selaku ketua. Masalah ini pun dia laporkan ke DPD PDI-P sehingga mendapat respon.
”Sebenarnya tanpa masalah cuitan pun kita tetap untuk mereshuffle sekretaris dan ada beberapa pengurus lainnya,” ungkap Anggi