Terkait Isu Hoaks yang Menerpa Tujuh Bank, OJK Aceh Minta Nasabah Tak Perlu Khawatir

OJK menilai, viralnya berita lama tersebut juga dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak beretika sebagai siasat 'marketing gimmick'

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Amirullah
For Serambinews.com
Aulia Fadly 

Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku dalam beberapa hari ini terus mencermati beredarnya berita lama yang didaur ulang dan kini viral karena dikaitkan dengan kondisi tujuh bank di masa pandemi Covid-19 saat ini.

OJK menilai, viralnya berita lama tersebut juga dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak beretika sebagai siasat 'marketing gimmick' untuk menarik nasabah bank.

Sehubungan dengan hal itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan  (OJK) Aceh, Aulia Fadly melalui Serambinews.com di Banda Aceh, Sabtu (13/6/2030), meminta nasabah tak perlu khawatir, takut, atau ragu terhadap bank-bank tersebut, karena pengawasannya dilakukan langsung oleh OJK.

Sebelumnya, kata Aulia Fadly, terjadi pemelintiran berita di tingkat nasional yang berdampak terhadap pencitraan tujuh bank, tiga di antaranya punya cabang di Aceh.

Dalam pemberitaan itu disebutkan tentang adanya temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bahwa bank-bank yang diumumkan itu bermasalah.

Coba Rutin Minum Air Kelapa 6 Hari Berturut-turut, Ini Efek Positif Bagi Kesehatan

Sering Dipakai Untuk Bikin Sambal, Ternyata Cobek & Ulekan Bisa Berbahaya bagi Tubuh, Ini Alasannya

Satu Bus Hiace Terbalik di Bireuen Masih Plat Hitam, Ini Permasalahannya

Padahal, ulas Aulia, hal itu adalah kondisi pada periode yang sudah berlalu. Itu data periode 2017 yang di-blow up lagi tahun ini.

"Padahal, selama selang waktu sampai sekarang sudah banyak perbaikan yang dilakukan dan kondisi bank-bank tersebut jauh di atas rata-rata treshold (batas aman) pengawasan," kata Aulia Fadly.

Nah, karena termakan isu hoaks tersebut, lanjut Aulia, nasabah berbondong-bondong melakukan penarikan dananya, baik melalui online/internet ataupun dengan datang langsung ke bank. "Padahal, kondisi banknya baik-baik saja," ungkap Aulia.

Menurut Aulia, kondisi ini juga sudah dijadikan 'marketing gimmick' oleh sebagian oknum dalam memenuhi targetnya, tanpa mengindahkan etika marketing yang baik dan sehat dalam industri keuangan.

Seperti diketahui bersama, lanjut Aulia, industri keuangan sangat bergantung pada 'trust' (kepercayaan) masyarakat.

Ibu Muda Dicabuli Tetangga di Kebun, Korban Sempat Bantu Pelaku Petik Pepaya

"Ketika rasa percaya itu hilang atau tergerus karena hoaks, maka runtuhlah industri jasa keuangan. Dampak yang luar biasa hanya karena berita hoaks," ujar Aulia Fadly.

Aulia juga menegaskan bahwa industri perbankan saat ini dalam kondisi stabil dan terjaga.

Hal ini tercermin dari rasio keuangan hingga April yang berada dalam batas aman (threshold).

Bukti amannya rasio keuangan itu, lanjut  Aulia, tergambar dari kondisi riil permodalan (CAR) saat ini 22,13 persen, kredit bermasalah (NPL) gross 2,89 persen (NPL Net 1,09 persen), dan kecukupan likuiditas, yaitu rasio alat likuid/non-core deposit dan alat likuid/DPK April 2020 terpantau pada level 117,8% dan 25,14%.

"Jadi, nilainya jauh di atas threshold masing-masing, yakni sebesar 50% dan 10%," sebut alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala ini.

Untuk itu OJK mengharapkan, masyarakat tetap tenang dan melakukan transaksi perbankan secara wajar.

Jika butuh informasi mengenai sektor jasa keuangan, ia sarankan untuk menghubungi Kontak OJK 157 atau melalui WA di nomor 081 157 157 157.

Sebelumnya di Jakarta, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna juga mengimbau nasabah agar tak perlu khawatir atau ragu terhadap bank-bank tersebut, karena pengawasannya dilakukan langsung oleh OJK.

VIRAL Video TikTok Pejabat Bondowoso dengan Perempuan di Meja, Ngaku Khilaf & Tidak Mesum

Dua Toyota Hiace Terbalik di Bireuen, Kakak Meninggal Adik Kembar Selamat

Hasil Survei Lembaga Riset, Publik Lebih Cemas Isi Perut Ketimbang Covid-19

OJK dan BPK, seperti dikatakan Agung Firman Sampurna, juga senantiasa berkoordinasi agar fungsi pengawasan bank berjalan efektif untuk melindungi kepentingan nasabah.

OJK, kata Aulia Fadly, menyambut baik ketegasan BPK yang telah melakukan klarifikasi ke media bahwa BPK tidak pernah membuat statemen seperti belakanga ini banyak diberitakan media, terutama media online.

Di tingkat nasional, kata Aulia Fadly, OJK juga sudah menyelesaikan dan melakukan tindak lanjut atas rekomendasi yang diberikan BPK.

Lalu, apakah ketujuh bank tersebut beroperasi di Aceh, Aulia menyebut hanya tiga di antaranya yang beroperasi di Aceh, yakni BTN, Muamalat, dan Bukopin.

Tapi ketiga bank ini pun telah membuat klarifikasi di Jakarta bahwa bank mereka sehat dan baik-baik saja, tidak seperti yang dikabarkan dalam berita hoaks tersebut. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved