Bangsamoro

Otonomi Bangsamoro Filipina Telah Capai Enam Keuntungan, Kata Negosiator Perdamaian Asal Turki

Program-program yang dijalankan oleh pemerintah otonomi mendapatkan dukungan luar biasa dari masyarakat setempat.

Editor: Zaenal
ANADOLU AGENCY/MAHMUT ATANUR
Anak-anak Muslim Moro berpose untuk difoto di Cotabato, Filipina pada 26 Juli 2018. Presiden Filipina Rodrigo Duterte meratifikasi Undang-undang Otsus Bangsamoro (Bangsamoro Organic Law) yang diusulkan. Referendum ini diharapkan akan diadakan di wilayah Moro Muslim, tidak lebih awal dari 90 hari dan tidak lebih dari 150 hari setelah efektifitasnya. 

Huseyin Oruc menambahkan bahwa pemerintah daerah otonom Bangsamoro di bawah Ketua Menteri Al-Hajj Murad Ebrahim sejauh ini telah melakukan pekerjaan "luar biasa" untuk memenuhi permintaan penduduk setempat.

"Pemerintahannya lebih berhasil dalam memerangi pandemi coronavirus daripada pemerintah pusat, menurut laporan media setempat," kata Oruc.

Wilayah ini sejauh ini mengkonfirmasi sekitar 25 kasus COVID-19 dengan 11 kematian.

Bangsamoro juga membuka pusat isolasi dengan 100 tempat tidur bulan lalu yang dibangun dalam 40 hari.

Perdamaian dan ketenangan permanen adalah tujuan akhir pemerintah otonom, tambahnya.

Selama konferensi video, yang diselenggarakan oleh Cihannuma Solidarity and Association Platform Association yang berbasis di Istanbul, Oruc mengatakan dua tahun ke depan akan menjadi periode penting bagi pemerintah daerah.

Jika itu dapat membawa semua layanan yang diperlukan kepada publik dan menjaga perdamaian, pemerintah Ebrahim akan memiliki kesempatan untuk memenangkan pemilihan 2022, yang akan sangat penting untuk masa depan bagi perdamaian kawasan.(Anadolu Agency)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved