Berita Pidie
Abrasi Pantai tak Kunjung Ditangani Pemkab Pidie, Warga Batee Kecewa Kini Sudah 13 Rumah Hancur
Ia menjelaskan, dampak abrasi gelombang laut, 13 rumah hancur dan 9 rumah kini terancam digulung ombak laut. Abrasi makin parah, sehingga warga...
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nurul Hayati
Ia menjelaskan, dampak abrasi gelombang laut, 13 rumah hancur dan 9 rumah kini terancam digulung ombak laut. Abrasi makin parah, sehingga warga kehilangan rumah.
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Abrasi pantai di Gampong Geunteng Barat, Kecamatan Batee, Pidie tak kunjung ditangani Pemkab.
Padahal, abrasi pantai telah terjadi sejak tahun 2017.
Kini, 13 rumah telah hancur akibat ganasnya gelombang laut yang menghantam bibir pantai.
Sehingga, warga sangat kecewa dengan diamnya Pemkab Pidie.
"Kami menilai Pemkab memandang sebelah mata terhadap nasib warga Geuteng Barat yang abrasi telah lama terjadi, tapi belum adanya penanganan," kata Keuchik Genteng Barat, Saiful Azmi, kepada Serambinews.com, Selasa (16/6/2020).
Ia menjelaskan, dampak abrasi gelombang laut, 13 rumah hancur dan 9 rumah kini terancam digulung ombak laut.
• Warga Tolak Pembangunan TPA Sampah
Abrasi makin parah, sehingga warga kehilangan rumah.
Dikatakan, saat ini warga Genteng Barat bergotong royong menancap batang bambu di kuala (muara).
Sekaligus melakukan pengerukan menggunakan beko.
"Beko itu milik Dinas PUPR Pidie, minyak dan ongkos operator beko dibayar warga. Kita sudah sepuluh hari bahu membahu bergotong-royong. Pak bupati bantu kami," harapnya.
Ia menambahkan, batu pemecah ombak harus cepat dipasang, kalau tidak rumah di Genteng Barat satu per satu akan hilang.
"Batu pemecah ombak sangat mendesak untuk dipasang. BPBD Pidie akan menangani darurat," jelasnya. (*)
• Rumah Tangga Hasilkan 37 Ton Sampah Sehari, DLH Simeulue Kerahkan Truk, Roda Tiga, Hingga Kontainer