Berita Banda Aceh

Harga Cabai Naik, BI Aceh Punya Solusi: Bikin Cabai Kering Sendiri Lewat Rumah Produksi Capli!

Melalui Capli, cabai diolah menjadi saus, pasta cabai dan cabai kering, sehingga masyarakat memiliki alternatif saat harga cabai segar melonjak.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/FIRDHA
Agus Chusaini - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, memberi sambutan dalam acara peresmian rumah produksi capli di Blang Oi, Banda Aceh, Kamis (13/11/2025). 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Firdha I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Harga cabai yang terus melonjak membuat inflasi di Aceh masih tergolong tinggi. Namun, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh punya langkah kreatif untuk menekan inflasi pangan yang disebabkan komoditas pedas ini.

Melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Aceh 2025, BI Aceh meresmikan Rumah Produksi Capli di Blang Oi, Banda Aceh, pusat inovasi pengolahan cabai menjadi pasta dan cabai kering. Inisiatif ini diharapkan mampu menjaga pasokan dan harga cabai agar lebih stabil di pasaran.

Kegiatan yang digelar pada Kamis (13/11/2025) di Banda Aceh itu dihadiri oleh Perwakilan Gubernur Aceh, Kepala Biro Perekonomian Setda Aceh Sari Nurmalisa Sungkar, S.Sos., M.Si, Perwakilan Wali Kota, serta seluruh anggota Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Aceh dan Kota Banda Aceh.

Inflasi Aceh Masih Tinggi

Kepala Perwakilan BI Aceh Agus Chusaini menyebut inflasi Aceh pada Oktober 2025 tercatat 4,66 persen (yoy), lebih tinggi dari target nasional yaitu 2,5 ±1 persen.

“Memang inflasi kita cukup tinggi, saat ini berada di urutan ketiga secara nasional. Tapi Alhamdulillah, sebelumnya kita pernah di posisi pertama. Dengan kerja keras bersama, posisi itu sudah bisa kita turunkan,” ujar Agus dalam sambutannya.

Baca juga: Lewat Dapur Cerdas Inflasi, Ibu-Ibu Banda Aceh Diajarkan Masak Cerdas di Tengah Harga Cabai Melonjak

Ia menegaskan bahwa pengendalian inflasi tidak bisa dilakukan sendiri. Karena itu, BI terus bersinergi dengan TPID dan pemerintah daerah untuk menekan laju harga bahan pangan, terutama cabai yang menjadi penyumbang terbesar inflasi tahun ini.

“Inflasi ini seperti pencuri yang tidak kita sadari, karena semakin tinggi inflasi berarti daya beli masyarakat semakin turun. Ini yang perlu kita jaga bersama,” lanjutnya.

Inovasi dari Dapur: Cabai Kering dan Dapur Cerdas Inflasi

Agus menjelaskan, peresmian Rumah Produksi Capli menjadi langkah nyata BI Aceh dalam mendorong inovasi pangan lokal.

Melalui Capli, cabai diolah menjadi saus, pasta cabai dan cabai kering, sehingga masyarakat memiliki alternatif saat harga cabai segar melonjak.

Selain itu, BI Aceh juga tengah menjalankan program Dapur Cerdas Inflasi, yaitu edukasi memasak menggunakan cabai bubuk atau cabai kering sebagai substitusi cabai segar.

Program ini sudah dilaksanakan di Banda Aceh dan Aceh Besar, dan akan terus diperluas ke beberapa kabupaten/kota lainnya.

Baca juga: Inflasi Tahunan Aceh Tembus 4,66 Persen, Kenaikan Harga Cabai dan Emas Jadi Pemicu

“Dengan edukasi ini, masyarakat tidak panik ketika harga cabai segar naik. Kita ingin ajarkan cara mengelola bahan pangan secara cerdas dan hemat tanpa kehilangan cita rasa masakan,” ujar Agus.

Agus juga mengapresiasi kerja sama seluruh anggota TPID, Bulog, dan pemerintah daerah yang terus bahu-membahu menjaga stabilitas harga. Ia menyebut langkah Bulog yang cepat menyalurkan beras ke pasar turut membantu menurunkan harga bahan pokok tersebut.

“Harapan kami, dua bulan terakhir tahun ini bisa terjadi deflasi agar inflasi Aceh semakin terkendali. Kita terus berupaya agar daya beli masyarakat tetap terjaga,” katanya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved