Breaking News

Berita Aceh Tenggara

GeRAK Desak Polda Aceh Periksa Kelompok Penerima Ternak Bebek Petelur Agara,Ini Penjelasan Askhalani

Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh, meminta Ditreskrimsus Polda Aceh segera memeriksa para kelompok penerima ternak bantuan bebek petelur dan tempat..

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Jalimin
hand over dokumen pribadi
Koordinator Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh, Askhalani 

Laporan Asnawi Luwi|Aceh Tenggara

SERAMBINEWS.COM, KUTACANE  - Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh meminta Ditreskrimsus Polda Aceh segera memeriksa para kelompok penerima ternak bantuan bebek petelur dan tempat penangkar pengadaan ternak unggas apakah memiliki sertifikasi. Selain itu, juga metedo pemenangan tender dalam proyek pengadaan bebek petelur yang dua tahun berturut-turut.

"Perkara ini sejak awal diduga bermasalah dan mark-up harga satuan pembelian ternak bila dibandingkan dengan harga bebek petelur di pasaran hanya mencapai Rp 50.000 per ekor. Proyek pengadaan bebek petelur disinyalir jadi ladang "empuk " untuk melakukan korupsi berjamaah," ujar Koordinator GeRAK Aceh, Askhalani kepada Serambinews.com, Selasa (16/6/2020).

Kata dia, pengadaan bebek petelur tahun anggaran 2018/2019 mencapai Rp 12,9 miliar dari dana alokasi umum  (DAU). Anggaran begitu besar, namun, hasilnya sangat mengecewakan. Disinyalir tidak ada ternak yang berkembang, bahkan ternak bebek petelur yang dibagikan nyaris tidak ada yang berkembang.

Seharusnya, kata Askhalani, mereka ketika membagikan bantuan ternak bebek petelur harus mengikuti prosedur, apakah penerima manfaat (kelompok) memiliki kandang ternak, fasilitas- fasilitas lainnya, dan mampu memberikan pakan selama ternak dipelihara.

Tetapi, kita lihat fakta di lapangan bantuan ternak bebek petelur tidak tepat sasaran, bahkan perlu diperiksa setiap kelompok ternak apakah sesuai dengan ternak yang dia teken ketika menerima bantuan ternak bebek petelur tersebut.

Sungai Tamiang Kembali Meluap, Sejumlah Permukiman Terendam Banjir

Akmal Ibrahim Tunjuk Jamaluddin Sebagai Plt Asisten II Setdakab Abdya

Plafon Bilik Santri Ambruk, Baru Dua Bulan Serah Terima

Makanya, perlu kejelian aparat penegak hukum untuk mengembangkan dan mengusut tuntas kasus dugaan korupsi, apalagi sejumlah pejabat telah diperiksa terkait pengadaan bebek petelur di Aceh Tenggara. Tahun 2018 diplot Rp 4,2 miliar dan tahun 2019 mencapai Rp 8,7 miliar.

Ternak bebek petelur seluruhnya disalurkan mencapai 84.459 ekor lebih dengan menghabiskan anggaran Rp 8,7 miliar tahun 2019 dan sebelumnya 2018 sebanyak 42.000 ekor. Tahun 2019 ternak bebek petelur itu dibagikan kepada 194 kelompok ternak dan diberikan 500 ekor per kelompok.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ditreskrimsus Polda Aceh membidik kasus pengadaan bebek petelur di Agara tahun 2018/ 2019 mencapai Rp 12,9 miliar dari dana DAU.

Penyidik Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Aceh, Kamis (14/5/2020) memeriksa sebagai saksi, Asbi SE (Kepala Dinas Pertanian Aceh Tenggara) dan Marhalim sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) pengadaan bantuan bebek petelur tahun 2019 di Polres Aceh Tenggara.

Selain itu, juga, Jumat (15/5/2020) dijadwalkan untuk memeriksa saksi lain yakni, Muaddin PPK pengadaan bebek petelur tahun anggaran 2018 bersama dengan kontraktor dari CV Beru Dinam serta PPTK serta pejabat lainnya.

Anggota Komisi III DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), M Nasir Djamil, mendukung dan mengapreasi kinerja Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada MPhill melalui Dirreskrimsus Polda Aceh, Kombes Pol Margiyanta segera menangkap mafia pengadaan bebek petelur tahun 2018/2019 mencapai Rp 12,9 miliar lebih dari Dana Alokasi Umum (DAU).

“Ini praktek dugaan korupsi yang sangat kental di Aceh Tenggara. Ini indikasinya adanya Mark- Up harga satuan pembelian bebek petelur yang harga satuannya mencapai Rp 100.000/ekor termasuk diantara untuk biaya karantina, transportasi dan lainnya. Harga ini terlalu tinggi bila dibandingkan harga bebek petelur di pasaran yang dia nilai hanya mencapai Rp 50.000/ekor," ujar M Nasir Djamil kepada Serambinews.com, Kamis (28/5/2020).

Pengadaan bebek petelur sebanyak itu, Agara akan menjadi sentral produksi telur dan produksi telur asin seperti di Berebes Jawa Tengah.Tetapi, kondisi di lapangan hari ini, kemana bebek-bebek petelur itu, apakah raib ke laut atau ke Sungai Alas.(*)

BREAKING NEWS - Krueng Pirak Meluap, Sebagian Matang Kuli dan Pirak Timu Aceh Utara Kembali Banjir

Zona Hijau Boleh Lakukan Proses Belajar Mengajar Tatap Muka, Ini 4 Syarat yang Harus Dipenuhi

Viral Jenazah PDP Corona di Surabaya Dimakamkan Tanpa  Kafan, Hanya Dibungkus Plastik & Pakai Popok

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved