Berita Subulussalam
Polres Subulussalam Sudah Ambil Sampel Untuk Telusuri Penyebab Ikan Mati di Sungai Longkib
Menurut Qori Wicaksono, pascainformasi ikan mabuk massal di Longkib, tim Polres terjun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.
Penulis: Khalidin | Editor: Said Kamaruzzaman
Laporan Khalidin | Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Kepolisian resort (Polres) Subulussalam menyelidiki penyebab ratusan ribu ikan air tawar mabuk massal hingga mati di Sungai Longkib, Kecamatan Longkib, dua hari lalu.
"Kita sedang melakukan penyelidikan mengenai kasus ikan mabuk massal di Sungai Longkib ini," kata Kapolres Subulussalam AKBP Qori Wicaksono SIK dalam keterangan persnya kepada Serambi, Kamis (18/6/2020).
Menurut Qori Wicaksono, pascainformasi ikan mabuk massal di Longkib, tim Polres terjun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.
• Fakta-Fakta Terkait Ikan Mati Massal di Sungai Longkib Subulussalam Diduga Akibat Keracunan Limbah
• Ratusan Ribu Ikan Air Sungai Longkib Subulussalam Mati Diduga Akibat Limbah
• DLHK Hingga DPRK Subulussalam Akan Cek Penyebab Ikan Mabuk Massal di Longkib
Tim Polres telah mengambil sample air sungai pascaikan mabuk massal di Longkib untuk diuji laboratorium. Pengambilan sampel air dilakukan pada Rabu (17/6/2020), sehari setelah ikan mabuk massal.
Kapolres AKBP Qori menyatakan, pengambilan sampel air sungai tersebut disaksikan pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Subulussalam.
Polisi mengambil sampel air guna diperiksa ke laboratorium, karena ada dugaan jika ikan mabuk massal terkait pencemaran limbah pabrik yang beroperasi di sekitar sungai.
"Sampel sudah dibawa ke laboratorium untuk diperiksa, nanti kita lihat hasilnya," ujar Kapolres AKBP Qori.
• Pembentukan PN Subulussalam Jadi Prioritas, Ketua Pengadilan Tinggi Aceh Tinjau Lahan PN
• Kasus Penganiayaan Guru Honorer, Kadisdikbud Subulussalam: Profesi Guru Harus Dihargai
• Wali Kota Affan Bintang Sebut Pembentukan Pengadilan Negeri Subulussalam Jadi Prioritas
Dikatakan, jika nantinya hasil laboratorium memberikan indikasi sungai tercemar limbah, polisi langsung memproses sesuai hukum pihak-pihak yang diduga ikut mencemarkan. Hasil laboratorium diperkirakan akan keluar dalam dua hari ke depan.
Sementara itu, Manager Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT Bumi Daya Agrotamas (BDA), Jafar Silalahi membantah ikan yang mabuk dan mati secara massal di sungai Longkib, karena limbah pabrik mereka. Bantahan itu disampaikan Jafar Silalahi saat dikonfirmasi Serambi dan para wartawan yang turun bersama kalangan anggota DPRK Subulussalam, Rabu (17/6/2020).
Rombongan wakil rakyat yang turun ke lokasi dipimpin langsung Ketua DPRK Ade Fadly Pranata Bintang bersama wakilnya Dewita Karya Munthe, diikuti para anggota.
Jafar Silalahi menunjukan kolamnya stabil dan tidak ada yang jebol atau bocor. Dia meyakini jika matinya ikan tersebut bukan karena limbah dari pabrik yang dia pimpin.
"Lihat saja, tidak ada limbah kami yang jebol atau bocor. Seperti disaksikan bersama beberapa kolam yang kami tunjukkan, tidak ada bukti kolam limbah jebol atau bocor. Soal ikan mati itu kami tidak tahu. Kalau pembuangan limbah memang ke situ (sungai-red), tapi sudah steril, pH di atas 7," kata Jafar," menjawab wartawan.(*)