Kupi Beungoh
PEMA dan Migas Blok B di Aceh Utara, Jangan Sampai Kisah KIA Ladong Terulang
Tulisan saya ini tidak dimaksukan untuk mematahkan semangat Pemerintah Aceh, melalui PT PEMA (PT Pembangunan Aceh) untuk mengelola Blok B Aceh Utara
Memang ramai orang Aceh saat ini bekerja di perusahaan migas di luar negeri, seperti Qatar dan berbagai negara lainnya.
Tapi apakah mereka mau begitu saja diajak pulang untuk berjuang bersama perusahaan daerah yang belum memiliki pengalaman sama sekali dalam mengelola migas?
Dua pertanyaan di atas bukanlah bentuk pesimis terhadap kemampuan elit dan pejabat Aceh.
Tetapi dari fakta dan data yang ada, termasuk yang baru terjadi dalam kasus KIA Ladong adalah, bahwa kita terbiasa menggunakan link (hubungan emosional) dan “olah” dalam menempatkan orang pada posisi tertentu.
Bukan mengutamakan skill yang sesuai dengan bidang yang dibutuhkan.
Jangan sampai pengalaman yang dialami oleh Ismail Rasyid dengan jurus seumanoe meulisan agar pulang untuk berinvestasi di KIA Ladong, kembali terulang.
Ismail Rasyid yang termakan angin surga akhirnya harus menanggung kerugian dan cabut dari kawasan industri yang dikelola oleh PT. PEMA.
Pelajaran ini sangat penting bagi masyarakat Aceh yang sekarang bekerja di luar negeri, agar selalu mengingat pepatah dalam Bahasa Inggris “one bird in the hand is worth ten in the bush” (satu burung di tangan lebih baik daripada sepuluh di dalam hutan).
Artinya lebih baik untuk memegang sesuatu yang sudah Anda miliki daripada mengambil risiko mendapatkan sesuatu yang lebih baik yang mungkin cuma cet langet.
Asumsi ini mengingat PT. PEMA sendiri lebih terkenal dengan catatan kegagalannya daripada kesuksesan.
Mungkin kesuksesan yang patut diacungkan jempol adalah dalam membantu pemerintah untuk penyerapan anggaran semata.
KIA Ladong merupakan sebuah catatan penting dan menjadi track record perusahaan tersebut, di mana deadline yang sudah disusun sendiri saja tidak mampu diwujudkan.
• SKK Migas, BPMA dan Premier Oil Andaman Salurkan Bantuan untuk Masyarakat Terdampak Covid-19
• VIDEO - Aceh Pelajari Peluang Ekspor Pasir dan Kerikil ke Andaman India
Saran untuk Plt Gubernur
Menelusuri beberapa fakta dan data dari beberapa kondisi investasi Aceh saat ini, maka tidak salahnya jika saya sebagai bagian dari rakyat Aceh, memberikan beberapa saran untuk pemimpin Aceh, dalam hal ini Bapak Nova Iriansyah, selaku Plt Gubernur Aceh.
Saran ini semata-mata agar kesalahan yang terus berulang dalam dunia investasi Aceh, tidak terulang kembali pada Blok B Aceh Utara.