Luar Negeri

Greta Thunberg Kenang Majelis Umum PBB, Pemimpin Dunia Harus Antre Berfoto Dengannya

Greta Thunberg, aktivis iklim dunia mengenang sidang Majelis Umum PBB pada musim gugur lalu atau sebelum wabah Covid-19.

Editor: M Nur Pakar
Foto:news24
Aktivis iklim dunia asal Swedia, Greta Thunberg menyampaikan kesan dan pesannya di Radio P1 Swedia, Stockholm, Sabtu (20/6/2020). 

“Mereka ingin saya naif, marah, kekanak-kanakan, dan emosional," kata Thunberg.

"Itu adalah kisah yang menjual dan menciptakan klik terbanyak,” tambahnya.

Thunberg sering membuat marah pemerintah dan bisnis yang menggunakan apa yang dia sebut akuntansi kreatif.

Khususnya untuk membuat emisi terlihat lebih rendah dari kata "hijau" untuk industri.

“Kaisar telanjang. Setiap orang, "katanya.

"Ternyata seluruh masyarakat kita hanyalah satu partai nudis besar,” tuduhnya.

Beberapa kritikus menuduh Thunberg sebagai pencipta doom-monger atau malapetaka.

Tapi dia bersikeras pesannya adalah harapan, bukan keputusasaan.

"Ada tanda-tanda perubahan, kebangkitan," katanya.

“Ambil saja gerakan 'Me Too', 'Black Lives Matter' atau gerakan mogok sekolah misalnya,” katanya.

Dia menambahkan dunia telah melewati titik kritis sosial di mana menjadi tidak mungkin untuk melihat lebih jauh lagi.

Respon global terhadap pandemi COVID-19 dapat memberikan panggilan yang diperlukan, sarannya.

“Tragedi Corona tentu saja tidak memiliki efek positif jangka panjang pada iklim,” urainya.

“Selain satu hal saja: yaitu wawasan tentang bagaimana Anda harus memahami dan menangani keadaan darurat.”

“Karena selama krisis Corona, kami tiba-tiba harus bertindak dengan kekuatan yang ada,” tutup gadis Swedia itu.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved