Luar Negeri

Dokter Suriah Lari ke Jerman Ditangkap, Dituduh Siksa Tahanan Pada 2011

Seorang dokter Suriah yang lari dan tinggal di Jerman telah ditangkap. Dia dituduh melakukan kejahatan kemanusiaan di negara asalnya.

Editor: M Nur Pakar
AFP/File
Kondisi salah satu penjara pemerintah di Suriah. 

Kelompok Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah berbasis di Inggris memperkirakan setidaknya 100.000 orang telah meninggal akibat penyiksaan.

Atau sebagai akibat dari kondisi yang mengerikan di penjara-penjara pemerintah.

Setengah juta orang telah melalui penjara-penjara Suriah sejak 2011, katanya.

Beberapa ribu orang tewas dalam kurun waktu yang sama di penjara yang dikelola jihadis atau kelompok pemberontak lainnya, menurut Observatory.

Setelah menerima lebih dari 700.000 pengungsi Suriah sejak awal konflik, Jerman telah menjadi teater yang terkadang tidak nyata.

Dimana para korban penyiksaan berhadapan muka dengan para penyiksa mereka yang dulu.

Pada April 2020, kasus pengadilan pertama di seluruh dunia atas penyiksaan yang disponsori negara oleh rezim Bashar Assad dibuka di Jerman.

Setelah para tersangka dibawa ke pihak berwenang oleh para korban.

Kedua terdakwa, mantan perwira intelijen Suriah Anwar Raslan dan Eyad Al-Gharib.

Keduanya diadili dengan prinsip yurisdiksi universal, yang memungkinkan negara asing untuk menuntut kejahatan terhadap mereka.

Pekan lalu, tujuh warga Suriah yang diduga menderita atau menyaksikan pemerkosaan dan pelecehan seksual.

Di pusat-pusat penahanan di bawah pemerintahan Assad mengajukan pengaduan kepada jaksa penuntut di Jerman.

Keempat wanita dan tiga pria ditahan di berbagai pusat penahanan di Damaskus, Aleppo dan Hama antara April 2011 dan Agustus 2013.

Hal itu menurut Pusat Eropa untuk Konstitusi dan Hak Asasi Manusia (ECCHR), sebuah kelompok hukum yang berbasis di Berlin.

Mereka semua adalah korban atau saksi dari penyiksaan dan kekerasan seksual, termasuk pemerkosaan, “kejutan listrik ke alat kelamin ... dan aborsi paksa,” kata ECCHR.

Mereka telah menunjuk sembilan pejabat senior pemerintah dan intelijen angkatan udara.

Termasuk perwira tinggi intelijen Suriah, Jamil Hassan, yang sudah menjadi subjek surat perintah penangkapan internasional.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved