Breaking News

Berita Aceh Barat

Nelayan Aceh Barat Mengeluh Harga Ikan dan Udang Anjlok, Hasil Tangkapan tak Sebanding Modal

Nelayan di Kabupaten Aceh Barat masih mengeluhkan hasil tangkapan akibat anjloknya harga beli ikan dan udang saat ini

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/SA'DUL BAHRI
Amiruddin, Panglima Laot Aceh Barat. 

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Nelayan di Kabupaten Aceh Barat masih mengeluhkan hasil tangkapan akibat anjloknya harga beli ikan dan udang saat ini.

Kondisi tersebut membuat sebagian nelayan memilih tidak melaut sementara waktu, karena lebih besar modal dari pada pendapatan yang diperoleh dari melaut saat ini.

Panglima Laot Aceh Barat Amiruddin kepada Serambi, Selasa (23/6/2020) mengatakan, sebagian nelayan di kawasan Kecamatan Samatiga, memilih tidak melaut untuk sementara waktu.

Karena hasil tangkapan tidak sebanding dengan modal yang dikeluarkan.

Salah satunya nelayan penangkap udang power king, dimana harga sebelumnya Rp 120 hingga Rp 150 ribu per kilogram, kini hanya Rp 80 ribu per kilogram.

Mahasiswa Aceh Penerima Bansos Covid-19 Capai 1.324 Orang, Maksimal Rp 1 Juta Hingga Rp 2,5 Juta

"Keluhan nelayan saat ini semakin dirasakan oleh para nelayan penangkap udang power king atau udang kelong akibat harganya semakin menurun, termasuk harga ikan yang diduga akibat pengaruh Covid-19," jelas Amiruddin yang juga berprofesi sebagai nelayan.

Dikatakannya, bahwa nelayan saat ini mengalami keluhan yang luar biasa akibat anjloknya hasil tangkapan.

Sebab tangkapan nelayan tak sebanding dengan harga yang diperoleh dari hasil penjualan.

Sehingga untuk menghindari kerugian yang lebih besar sebagian nelayan lebih memilih menghentikan sementara waktu aktivitas melaut.

Dapat Tawaran Main, Pemeran Wolverin, Hugh Jackman Pertimbangkan Jadi Sosok Pendiri di Film Ferrari

Dijelaskan, biasanya sekali melaut nelayan bisa memperoleh hasil tangkapan udang power king sekitar 15 kilogram hingga 30 kilogram setiap boat nelayan.

Harga jual sebelumnya mencapai Rp 150 ribu per kilogram, namun saat ini harganya sekitar Rp 80 ribu per kilogram.

Ia menambahkan, penangkapan udang power king setiap minggu nelayan harus menggantikan alat tangkap berupa jaring dengan harga mencapai Rp 250 ribu per jaring.

Belum lagi ditambah dengan BBM dan kebutuhan lainnya saat keperluan aktivitas melaut.

Sehingga sudah tidak tidak imbang lagi modal dengan penghasilan.

Dua Pria Diduga Rentenir yang Diamankan WH Langsa Akui Kegiatan Mereka Ilegal, Koperasi tak Ada Izin

Ia menambahkan, kondisi murahnya harga udang kelong seperti saat ini terjadi akibat pengaruh Corona Virus Disease (Covid-19), minimnya penampung atau pembeli.

Sehingga menjadi salah satu penyebab murahnya harga udang dan ikan.

Bukan hanya murah, akan tetapi pembayaran dengan harga murah juga di tidak dibayar tunai akan tetap harus berutang dulu.

Hal ini membuat nelayan sebagian semakin mengalami kesulitan.

Kondisi tersebut membuat sebagian nelayan kian terpuruk dalam hal ekonomi.

Sebab melaut sudah menjadi salah satu mata pencaharian dan tidak ada pekerjaan lainya. 

Seorang Bocah di Lhok Dalam Aceh Timur Meninggal Tenggelam di Alur

Karena mereka hanya memiliki kemampuan untuk melaut, namun disaat kondisi seperti pandemik covid-19 mengakibat kondisi ekonomi menjadi terpuruk.

Disebutkan, melaut sudah menjadi salah satu pendapatan ekonomi warga, dalam menghidupi keluarga masing-masing dan kebutuhan biaya pendidikan anak.

Sehingga pihaknya mengharapkan kepada pemerintah untuk memperhatikan para nelayan di Aceh Barat guna meringankan beban mereka saat ini.

“Ditengah Pandemi Covid-19, cukup banyak kita terima keluhan dari para nelayan Aceh Barat, tentang pendapatan ekonomi yang semakin menurun, sedangkan kebutuhan terus meningkat,” ungkapnya.

Ia menambahkan, sejauh ini sebagian nelayan ada yang memperoleh bantuan BLT di desa masing-masing.

Namun hal tersebut tentu belum memadai bila dibandingkan dengan kebutuhan keseharian mereka.

Viral Wawancara Online Jadi Momen Ngakak, Ketika Teman Gadis ini Masuk Kamar dan Mengepel

Ia berharap kepada pemerintah, bisa memberikan bantuan langsung kepada nelayan melalui kartu kusuka yang merupakan sebagai bukti bahwa mereka adalah nelayan.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved