Seniman Berkarya

Penyair Taufiq Ismail 85 Tahun, Tasyakuran Dirayakan Secara Virtual

Penyair Taufiq Ismail genap berusia 85 tahun. Tasyakuran dirayakan dengan baca puisi dan testimony secara virtual melalui Zoom Meeting....

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/FIKAR W EDA
Penyair Taufiq Ismail didampingi sang istri saat berbicara secara virtual dalam tasyakuran 85 Tahun Taufiq Ismail melalui fasilitas Zoom Meeting, Kamis (25/6/2020). 

 

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Penyair Taufiq Ismail genap berusia 85 tahun. Tasyakuran dirayakan dengan baca puisi dan testimony secara virtual  melalui Zoom Meeting, Kamis (25/6/2020) petang.

Acara ini diinisiasi oleh Fadli Zon yang juga adalah keponakan Taufiq Ismail. Hadir lebih 100 partisipan, terdiri dari penyair, kerabat,  akademisi, dan para pesohor.

Taufiq Ismail ditemani sang istri, Esiyati Yatim. Secara khusus, Taufiq Ismail mengucapkan rasa syukur kepada Illahi Rabbi.

Lalu terima kasih kepada istri yang telah mendampinginya selama 49 tahun. Kepada guru-guru yang telah mengajarkan dirinya mahir menulis dan membaca.

”Alhamdulillah saya diberi kesempatan untuk menulis puisi, yang bukan saja bisa dibaca dalam Bahasa Indonesia tapi juga diterjemahkan dalam bahasa Arab, Inggris, Belanda, Parsi, Jepang, Bosnia, Jerman, Turki, China, Korea,” ujar Taufiq Ismail.

Sedianya dua bulan lalu, Taufiq Ismail meluncurkan buku puisinya yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Turki di Istanbul. Tapi batal, karena dunia digemparkan oleh pandemic Corona. Taufiq juga sudah menerjemahkan puisi dari 160 penyair Amerika.

"Saya dan Ati merasa sangat terharu dengan acara ini. Kami mengucapkan terima kasih banyak. Pertama-tama kami bersyukur atas kehadirat Ilahi. Bahwasanya pada hari ini saya masih mendapat izin Allah untuk memakai umur yang diberikan pada saya. Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah. Syukur sedalam-dalamnya kehadirat Ilahi," kata Taufiq Ismail.

Taufiq Ismail menutup sambutannya dengan membacakan puisi “Wasiat 11 Baik untuk Cucu-Cucuku.” Puisi tersebut berisi sebelas poin nasihat kepada cucu-cucunya. Antara lain jangan percaya takhayul angka 13, jangan terlalu banyak main HP, jangan menonton pertandingan tinju, jangan merokok, minum alkohol, berhenti membudayakan tiup lilin dalam perayaan ulang tahun, menghapus ritual kuno melempar sesaji ke laut, mencintai kedua orangtua, dan tetap menjalankan Agama.

Mengawali tasyakuran itu, Fadli Zon, menyampaikan rasa syukur, masih bisa menyelenggarakan kegiatan tersebut .

“Alhamdulillah kita bisa menyelenggarakan tasyakuran dalam rangka 85 tahun Taufiq Ismail, seorang sastrawan seniman besar indonesia yang saya kira kita tidak perlu memperkenalkan lagi beliau. Hidup beliau selama 85 tahun ini kelihatannya tidak pernah tidak berkarya. Hidup yang betul-betul merupakan kaya dengan berbagai macam karya, tidak pernah berhenti, dan mempunyai apresiasi yang tinggi terhadap literasi," kata Fadil Zon.

Dipandu penyair Nissa Rengganis, tasyakuran 85 Tahun Taufiq Ismail itu juga diisi dengan pembacaan puisi oleh Helvy Tyana Rosa, Isbedy Stiawan ZS, Fakhrunnas MA Jabbar dan sederet seniman lainnya.

Taufiq Ismail lahir 25 Juni 1935 dari pasangan A. Gaffar Ismail (1911-1998) asal Banuhampu, Agam dan Sitti Nur Muhammad Nur (1914-1982) asal Pandai Sikek, Tanah Datar, Sumatera Barat.

Ia menghabiskan masa SD di Solo, Semarang, dan Yogyakarta, SMP di Bukittinggi, dan SMA di Pekalongan. Taufiq tumbuh dalam keluarga guru dan wartawan yang suka membaca. Ia telah bercita-cita menjadi sastrawan sejak masih SMA.(*)

Cegah Penularan Covid-19, Mahasiswa KKN Unsyiah Sosialisasi Door to Door dan Bagi-bagi Masker

Viral Pasangan Kekasih ini Bermain Pakai Mesin Kasir Layaknya Anak-Anak, Videonya Lucu

449 Desa di Aceh Sudah Salurkan BLT-DD Tahap III, Ini Jumlah Anggaran yang Terserap

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved