Feature

Mengenal Sosok Snouck Hurgronje (1), Tokoh Fenomenal yang jadi Lagenda di Aceh

Bagi masyarkat Aceh setiap kali mendengar nama Snouck Hurgronje, maka yang selalu terbayang adalah bagaimana kelihaian pria Belanda itu dalam tipu

Penulis: Bukhari Ali | Editor: Nurul Hayati
Snouck Hurgronje | bumiwali 

Bagi masyarkat Aceh setiap kali mendengar nama Snouck Hurgronje, maka yang selalu terbayang adalah bagaimana kelihaian pria Belanda itu dalam tipu muslihat terhadap rakyat Aceh.

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Hari ini, tepatnya 84 tahun yang lalu (26 Juni 1936) tokoh yang sangat fenomenal di Aceh saat penjajahan Belanda, Christiaan Snouck Hurgronje, meninggal dunia.

Snouck yang pernah bertugas di Aceh pada tahun 1891 menghembuskan nafas terakhir di Kota Leiden, Belanda, dalam usia 79 tahun.

Bagi masyarkat Aceh setiap kali mendengar nama Snouck Hurgronje, maka yang selalu terbayang adalah bagaimana kelihaian pria Belanda itu dalam tipu muslihat terhadap rakyat Aceh.

Tidak hanya rakyat biasa, konon para umara dan ulama pun pernah ditipunya.

Buktinya, ia sempat berpura-pura masuk Islam dengan menyamar menjadi Haji Abdul Ghafar.

Sehingga banyak orang Aceh pada waktu itu terpedaya, dan menganggap bahwa Snouck Hurgronje adalah benar-benar seorang ulama.

Sosok Snouck Hurgronje, Dipuja Sebagai Syaikul Islam Hingga Jadi ‘Mata-mata’ Terbaik Belanda

Apalagi mengingat, Snouck sangat fasih menguasai bahasa Arab, yang tentu saja ia pun mampu menghafal banyak ayat-ayat Alquran dan juga hadis.

Padahal, bisa jadi beberapa hadis yang pernah disampaikan Snouck Hurgronje di depan masyarakat Aceh saat itu tidak shahih alias diragukan sumbernya.

Hanya saja belum ada penelitian secara ilmiah, sejauh mana kemampuan dan keterlibatan Snouck dalam mencampur-adukkan hadis-hadis tersebut.

Menurut catatan sejarah sebagaimana dikutip dari Wikipedia, Snouck Hurgronje lahir di Oosterhout pada 1857.

Ia menjadi mahasiswa teologi di Universitas Leiden pada tahun 1874, dan menerima gelar doktor di Leiden pada tahun 1880 dengan disertasinya 'Het Mekkaansche feest' (Perayaan Mekah)

Ia menjadi profesor di Sekolah Pegawai Kolonial Sipil Leiden pada 1881.

Snouck, yang fasih berbahasa Arab sempat memperdaya Gubernur Ottoman di Jeddah, persis saat menjalani pemeriksaan oleh delegasi ulama dari Mekkah pada tahun 1884 sebelum masuk.

Setelah berhasil lolos dari pemeriksaan tersebut, Snouck pun diizinkan untuk memulai ziarah di Kota Suci Mekkah pada 1885.

Berkunjung ke Rumah Snouck Hurgronje

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved