Berita Luar Negeri
Ilmuwan Temukan Virus Flu Baru yang Lebih Berbahaya, Berasal dari Peternakan Babi di Cina
Para peneliti juga khawatir virus ini dapat bermutasi lebih lanjut, sehingga bisa menyebar antarmanusia dan memicu wabah global.
Sebanyak 10,4 persen pekerja di penjagalan dan peternakan babi disebut telah terinfeksi. Tes yang sama juga memprediksi sekitar 4,4 persen populasi Cina secara keseluruhan telah terinfeksi G4.
Oleh karena itu, mereka mengingatkan berbagai pihak untuk memonitor para pekerja peternakan terutama babi. "Ini adalah pengingat bahwa kita selalu berisiko tinggi terhadap penyakit zoonosis, terutama yang berasal dari peternakan," tutur James Wood, Kepala Departemen Pengobatan Hewan di Cambridge University.
Virus ini sangat unik, sebab menjadi gabungan dari beberapa virus sekaligus. Satu strain mirip dengan flu burung di Eropa dan Asia, strain H1N1 yang menyebabkan pandemi pada 2009, dan strain H1N1 dari Amerika Utara yang memiliki gen dari virus influenza pada burung, manusia, dan babi.
Penulis utama Sun Honglei dikutip dari Science Mag menjelaskan gen G4 berpotensi mengarah pada penularan dari manusia ke manusia. Maka, ia menilai perlu dilakukan pengawasan yang lebih ketat.
Meski virus itu bisa berpindah ke manusia, tetapi pada kebanyakan kasus, virus ini tidak menular antar manusia. Dua kasus infeksi G4 sudah pernah didokumentasikan sebelumnya. Namun, kedua infeksi itu tidak menular ke manusia lain.
Sehingga, Ahli Biologi Evolusi dari US National Institutes of Health's Fogarty International Center, Martha Nelson, menganggap potensi virus ini menular antar manusia cukup rendah.(Science Alert/BBC/AFP/wly)