Air Laut di Hawaii Mendadak Surut Dampak Gempa Rusia, Sirine Peringatan Tsunami Meraung-raung

Kepanikan melanda Hawaii  menyusul peringatan tsunami yang diperkirakan hingga 3 meter. Seluruh kota berbunyi sirine yang meraung-raung pertanda warga diminta menjauhi pantai.

SERAMBINEWS.COM - Peringatan tsunami di Hawaii dikeluarkan menyusul gempa bumi berkekuatan M 8,7 yang melanda  wilayah Kamchatka di Timur Jauh Rusia tadi pagi waktu Indonesia.

Hawaii merupakan kota kepulalaun yang seluruh wilayahnya dikelilingi lautan Pasifik, tepatnya di tengah Samudra Pasifik.

Selain Hawaii, sejumlah negara lain di sepanjang samudera Pasifik mengeluarkan potensi tsunami adalah Jepang, Indonesia, Taiwan, Korea, Filipina, dan AS.

Di Hawaii, air laut di Teluk Hanalei dan di Pelabuhan Haleiwa Pantai Utara Oahu, Hawaii Amerika Serikat (AS), tiba-tiba surut pada Selasa (29/7/2025) sekitar pukul 7:20 malam waktu setempat (sekitar pukul 13.00 WIB siang ini).

Ini adalah waktu perkiraan awal gelombang tsunami pertama di Hawaii.

Permukaan air laut tampak surut dan mengalir di Teluk Hilo di Pulau Hawaii serta tempat parkir di seberang Pulau Coconut.

Pada pukul 7.30 malam, Chip McCreery, Direktur Pusat Peringatan Tsunami Pasifik, mengatakan ketinggian air turun ke bawah permukaan laut adalah normal dan mungkin butuh waktu lama sebelum keadaan aman.

"Kami selalu berharap tidak akan terlalu buruk, tetapi berdasarkan model kami, kami mengantisipasi bahwa tsunami besar akan melanda pulau-pulau kami dan menghantam semua pantai," kata McCreery dikutip dari Hawaii News.

Baca juga: Gempa 8, 8 SR Guncang Rusia, Air Laut Hantam Daratan hingga 200 Meter

Kemacetan parah

Kepanikan melanda Hawaii  menyusul peringatan tsunami yang diperkirakan hingga 3 meter.

Seluruh kota berbunyi sirine yang meraung-raung pertanda warga diminta menjauhi pantai.

Evakuasi telah dikeluarkan untuk seluruh pulau.

Dikutip dari Hawaii News, lalu lintas di pulau itu macet total.

Mobil berbaris menuju lokasi tertinggi untuk menghindari sapuan air laut.