HUT Ke 74 Bhayangkara
Kisah Pengabdian Aiptu Zulfan, Menggagas Air Bersih untuk Santri Subulussalam dan Pin Emas Kapolri
Zulfan meraih predikat sebagai polisi teladan nomor 1 di Aceh tahun 2019 dan mendapat pin emas dari Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian
Penulis: Khalidin | Editor: Safriadi Syahbuddin
Waduk selebar hampir 900 meter persegi dan kedalaman tiga meter ini menjadi pemasok air bersih utama dayah asuhan Abuya Khalil tersebut. Sehingga, kini ratusan sanri yang dulunya krisis air bersih telah terbantu oleh tangan dingin sang polisi ini.
Sebenarnya, hampir tak ada yang percaya jika pembangunan waduk dan bangunan air bersih dengan dana mencapai puluhan juga bahkan mungkin ratusan juta itu dikerjakan swadaya.
Sebagian kalangan sempat mengira kalau banguan tersebut merupakan proyek padahal semua dananya dihasilkan atas bantuan donator yang digalang melalui jamahan tangan polisi yang juga bhabinkamtibmas Polsek Penanggalan ini.
Pengabdian Zulfan tidak berhenti di sarana air bersih. Pria bersahaja dan mudah bergaul ini memiliki sederet cita-cita membantu masyarakat. Dia juga tak sungkan berbaur dengan warga sekitar dan masuk dalam sejumlah kegiatan sosial.
• Empat Pelaku Pembobol Rumah di Kota Subulussalam Jadi DPO
Semua yang dilakukan bukan mengharap pujian atau penghargaan tapi sebagai pengabdiannya untuk lingkungan dan masyarakat.
Apa yang bisa kita lakukan, maka lakukanlah dengan niat yang tulus tetapi karena sudah menjadi kebiasaannya dalam mengabdi di mana pun.
Sebab, bagi Zulfan polisi juga harus serba bisa dan menjadi sahabat masyarakat sekitar.

“Banyak ide cemerlang dan bantuan langsung kami rasakan. Kalau ada masalah kami tidak segan berdiskusi dengan bapak polisi yang satu ini (Zulfan) karena dia selalu siap kami mintai bantu kapan pun,” ujar Daun Cibro, salah seorang warga
Pimpinan Dayah Perbatasan Minhajussalam Tgk Syafruddin Alyusufi membenarkan betapa besarnya peran Zulfan Efendi dalam membantu pengembangan dayah Minhajussalam salah satunya sarana air bersih. Sebab, persoalan utama dayah Minhajussalam selama ini menyangkut ketersediaan air bersih.
Saat ini, sarana untuk air bersih sudah tersedia di dayah yang berada tepi jalan nasional Aceh-Medan itu. Tinggal lagi, kata Tgk Syafruddin dayah membutuhkan alat pengolahan untuk menseterilkan air agar lebih bersih dan sehat untuk dipakai.
Inilah sekelumit kisah seorang polisi di Kota Sada Kata yang fokusnya bukan hanya soal keamanan, ketertiban namun sosial serta bakti pengabdiannya untuk lingkungan dan masyarakat. Dia bukan sekadar bekerja sebagai penjaga keamanan dan ketertiban. Tetapi Zulfan tak jarang berkarya di alam kemanusiaan.
Di samping bekerja sebagai polisi, Aiptu Zulfan gemar membantu dan menolong sesama yang susah dan sulit seperti warga miskin, orang telantar dan jompo. Semoga darma bakti Aiptu Zulfan selalu menginspirasi bagi publik. (*)