Pariwisata
Pemko Banda Aceh Terapkan Protokol Kesehatan Bagi Pengunjung Objek Wisata
Dalam kesempatan itu, Iskandar juga menyampaikan terkait Banda Aceh yang merupakan ibu kota Provinsi Aceh yang juga pernah menjadi sebagai ibu kota Ke
Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh menerapkan protokol kesehatan Covid-19 disejumlah objek wisata, seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menjaga lingkungan usaha pariwisata.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 atau virus corona yang masih mewabah hingga saat ini.
“Saat ini sektor pariwisata mengalami masa-masa sulit akibat pandemi Covid-19. Tentunya kita juga tidak diam dengan keadaan seperti ini, tetapi kita terus berusaha, berinovasi, dan kreatif dengan menerapkan protokol kesehatan,” kata Kepala Dinas Pariwisata Banda Aceh, Iskandar S Sos saat menjadi narasumber dalam Podcast Serambi (Interactive Virtual Discussion Program) dengan tema “Strategi Pengembangan Pariwisata Banda Aceh Pasca Covid-19 Outbreak”.
Program ini disiarkan langsung melalui Radio Serambi FM 90.2 MHz, yang dipandu Host, News Manager Harian Serambi Indonesia, Bukhari M Ali, Rabu (1/7/2020).
“Kita yakin pandemi ini pasti akan berakhir, untuk itu perlu langkah-langkah strategis dan kerja sama stakeholder dalam rangka pengembangan pariwisata ke depannya yang lebih bagus,” kata Iskandar.
Dalam kesempatan itu, Iskandar juga menyampaikan terkait Banda Aceh yang merupakan ibu kota Provinsi Aceh yang juga pernah menjadi sebagai ibu kota Kesultanan Aceh Darussalam banyak menyimpan artefak-artefak dan situs-situs sejarah mulai zaman kerajaan, kolonial Belanda, kemerdekaan hingga terjadinya bencana tsunami pada 2004.
Pihaknya terus berusaha merehab kota sehingga pada 2011 dilakukan ‘Visit Banda Aceh Year’ yang menjadi tonggak pertama dari wisata kota Banda Aceh.
• Mumbai Larang Warga Keluar Rumah, Dari Pukul 05.00 Pagi Sampai 09.00 Malam
• Lahir 1 Juli, 30 Warga Abdya Mendapatkan SIM Gratis dari Satlantas Polres
• Ketegangan Belum Reda, India dan China Kerahkan Puluhan Ribu Tentara ke Lembah Galwan
“Kita terus berusaha untuk pariwisata yang lebih baik hingga pada 2020 terkena imbas dari Covid-19. Tentunya dampak dari Covid ini sangat berpengaruh terhadap usaha wisata yang ada di Banda Aceh. Bahkan beberapa sektor indutri wisata sampai merumahkan karyawan-karyawatinya,” sebut Iskandar.
Namun saat ini, dikatakan Iskandar, industri pariwisata seperti hotel, restoran, ekonomi kreatif sudah mulai bergeliat sedikit demi sedikit.
Pihaknya berharap meskipun masih dalam keadaan pandemi, ekonomi juga harus bergerak dengan tetap mengikuti protokol kesehatan Covid-19.
Iskandar juga menyampaikan dengan adanya keterbatasan dari pemerintah terhadap kunjungan wisatawan dari luar daerah ke Aceh, maka pihaknya terus berusaha untuk mengaktifkan wisata yang bersifat internal atau wisata kota.
Pihaknya juga menyiapkan berbagai langkah terutama terkait dengan protokol kesehatan.
“Kita tidak berharap adanya penyebaran pandemi ini, maka disetiap tempat-tempat wisata disediakan wastafel, cek suhu tubuh,” katanya.
Sementara bagi pedagang juga diimbau untuk memakai masker, menjaga jarak, serta menjaga kebersihan dilingkungan tempatnya.
“Dan bagi yang melakukan kunjungan ke Banda Aceh juga harus patuh terhadap aturan yang sudah dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh,” kata Iskandar.(*)