Info Abdya
Hasil Sementara, Produksi Gabah di Abdya Capai 8 Ton Per Hektare
Dari sembilan kecamatan di Abdya, areal tanaman padi yang mulai panen di kawasan Kecamatan Susoh, Blangpidie, Babahrot, dan Jeumpa.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
Dari sembilan kecamatan di Abdya, areal tanaman padi yang mulai panen di kawasan Kecamatan Susoh, Blangpidie, Babahrot, dan Jeumpa.
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Areal tanaman padi Musim Tanam (MT) Rendengan 2020 seluas 8.299 hektare (ha) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), memasuki awal panen sejak Juni lalu.
Dari sembilan kecamatan di Abdya, areal tanaman padi yang mulai panen di kawasan Kecamatan Susoh, Blangpidie, Babahrot, dan Jeumpa.
“Satu dan dua pekan ke depan, kegiatan awal panen akan dilaksanakan di Kecamatan Setia dan Tangan-Tangan,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Kadistanpan) Abdya, drh Nasruddin kepada Serambinews.com, Jumat (3/7/2020).
Menyusul, kegiatan awal panen tanaman padi di Kecamatan Manggeng, Lembah Sabil dan Kuala Batee.
Tingkat produksi gabah MT Redengan 2020 belum ditetapkan karena menunggu tuntas pengambilan sampel (ubinan) produksi gabah di seluruh kecamatan.

• Kejantanannya Dipotong Istri Gara-gara Kawin Lagi, Dokter Memvonis Tak Bisa Lagi Berhubungan Badan
• Diduga Ditembak Tentara, Seorang Bocah Khasmir Berusaha Bangunkan Kakeknya yang Sudah Meninggal
• Unggah Video yang Sorot Dada Perempuan, Polisi Tetapkan Pegawai Starbucks Inisial DD Jadi Tersangka
Pengambilan ubinan di lapangan dilakukan oleh Mantri Tani, PPL, didampingi koordinator penyuluh, juga melibatkan petugas dari Biro Pusat Statistik (BPS) kabupaten setempat.
“Namun, dari hasil ubinan yang sudah diambil di beberapa titik lokasi panen, tingkat produksi sementara mencapai 8 ton Gabah Kering Panen (GKP) per hektare,” kata Nasruddin.
Tingkat produksi sementara tersebut melebihi produksi rata-rata MT Gadu lalu sebanyak 7,8 ton GKP per ha.
Diperkirakan, tingkat produksi rata-rata MT Rendengan kali ini tidak kurang 8 ton GKP per ha.
Jika produksi gabah rata-rata bisa dicapai 8 ton per ha, maka akan memberi menguntungkan lebih kepada para petani Kabupaten Abdya.
Terlebih lagi, didukung tingkat harga gabah yang ditampung dari petani sekarang ini berkisar antara Rp 5.100 sampai Rp 5.200 per kilogram (kg) GKP.
Lebih lanjut Kepala Distanpan Abdya, Nasruddin menjelaskan, Bupati Akmal Ibrahim segera menerapkan pola tiga kali tanam dalam setahun atau Indek Pertanaman (IP 300).
“Usai panen Rendengan ini, petani segera melakukan olah tanah (bajak sawah) untuk melaksanakan IP 300. Sebab, usulan kegiatan IP 300 seluas 300 ha sudah mendapat persetujuan Dinas Pertanian Provinsi Aceh.
Pengembangan pola tanam tiga kali setahun dikembangkan di tiga kawasan, Kecamatan Blangpidie seluas 148 ha, Susoh 115 ha Jeumpa 37 ha.
Melalui Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Darwis SP, Kepala Distanpan Abdya, Nasruddin menjelaskan, kegiatan IP 300 di Kecamatan Susoh, dipusatkan di areal blang Beuah Desa Pawoh.
Sedangkan Kecamatan Blangpidie kegiatan tiga kali tanam setahun dilaksanakan di kawasan Blang Cot Seutui Desa Kuta Bahagia.
Guna mempercepat proses kegiatan tiga kali tanam setahun, Dinas Pertanian Aceh membantu para petani, berupa olah lahan sawah gratis, termasuk bantuan pupuk Urea dan MCK dari sumber dana APBA tahun 2020.
Benih gratis yang disaluran kepada para petani sebagai peserta kegiatan IP 300 merupakan benih unggul yang menguntungkan para petani.
Nasruddin menambahkan kegiatan IP 300 atau lebih dikenal 3 kali tanam setahun menjadi agenda penting untuk meningkatkan Indek Pertanaman yang dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. (*)