Feature

Yatim Sejak Umur 8 Tahun, Begini Kisah Perjalanan Hidup Cek Gu Zaki Sampai Mengajar ke Papua  

Saat Zaki berusia delapan tahun atau baru mulai sekolah SD ayahnya meninggal. Sehingga ia tinggal di yayasan yang menampung anak yatim di kawasan...

Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ JAFARUDDIN
Dahniar, warga Desa Mana Tunong, Kecamatan Muara Batu Aceh Utara, ibu dari almarhum Muhammad Zaki. 

Saat Zaki berusia delapan tahun atau baru mulai sekolah SD ayahnya meninggal. Sehingga  ia tinggal di yayasan yang menampung anak yatim di kawasan Desa Teungoh, Kecamatan Sawang, Aceh Utara.

Laporan Jafaruddin I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE –  Dahniar (58), warga Desa Mane Tunong, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara Kamis (2/7/2020) siang duduk di sofa dalam ruangan kerja Wakil Wali Kota Lhokseumawe, bersama dua perempuan masih muda.

Pun duduk di kursi sofa, tapi raut wajah perempuan lanjut usia itu masih menyimpan kesedihan.

Pasalnya, baru tiga hari yang lalu dirinya mendengar berita menyedihkan.

Anak semata wayangnya yang sedang mengabdi sebagai guru di Nabire, Papua, Muhammad Zaki (36) meninggal.

Cek Gu Zaki –sapaan Muhammad Zaki meninggal karena sakit, bahkan koma dalam beberapa terakhir, di RSUD Nabire, Papua.

Dahniar mengenakan baju putih bermotif bunga-bunga dengan jilbab warna biru, hadir ke Kantor Wali Kota Lhokseumawe untuk dipertemukan dengan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

Delapan Pasien Covid-19 Sembuh di RSUZA Banda Aceh, Empat Tenaga Kesehatan

Saat itu, Plt Gubernur Aceh sedang mengikuti pertemuan dengan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), dia Aula Kantor Wali Kota Lhokseumawe.

Baru kali ini Dahniar dapat menginjak kakinya di Kantor tersebut, karena difasilitasi Camat Muara Batu, Andri SSTP MKessos.

Ia mulai menceritakan tentang perjuangan anak semata wayangnya, dalam menempuh pendidikan dari SD sampai menyelesaikan strata satu di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Saat Zaki berusia delapan tahun atau baru mulai sekolah SD ayahnya meninggal.

Sehingga  ia tinggal di yayasan yang menampung anak yatim di kawasan Desa Teungoh, Kecamatan Sawang, Aceh Utara.

Sedangkan pendidikan lanjutan ditempuhnya di SMPN 1 Makmur yang berada di Desa Ule Gle, Kecamatan Kuta Makmur, Bireuen.

Untuk membiaya pendidikan anak semata wayangnya, Dahniar yang sudah menjanda mencari nafkah dengan menjadi petani.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved