Luar Negeri
Korut Tolak Temui Lagi Donald Trump, AS Terus Musuhi Kim Jong Un
Pemerintah Korea Utara (Korut), Sabtu (4/7) menegaskan menolak melakukan pertemuan lagi dengan Presiden AS Donald Trump
Karena dianggap pencapaian luar biasa kebijakan luar negeri Trump, kecuali ada balasan setimpal.
"Apakah mungkin melakukan dialog atau kesepakatan dengan AS yang tetap memiliki kebijakan bermusuhan terhadap DPRK,” Kata Choe.
Merujuk pada Korea Utara dengan nama resminya, Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).
“Trump mengabaikan perjanjian yang telah dibuat pada KTT sebelumnya,” tambahnya.
"Kami tidak merasa perlu bertatap muka lagi dengan AS.”
“Karena tidak menganggap lagi dialog DPRK-AS sebagai tidak lebih dari alat untuk menghadapi krisis politik dalam negerinya," katanya.
Beberapa analis percaya Korea Utara akan menghindari negosiasi serius dengan Amerika Serikat setidaknya sampai pemilihan presiden November 2020.
Karena ada kemungkinan besar kepemimpinan AS dapat berubah.
Choe mengatakan Korut telah menetapkan jadwal strategis terperinci untuk mengelola apa yang dia sebut ancaman AS.
"AS keliru jika berpikir hal-hal seperti negosiasi masih akan berhasil pada kita," katanya.
Korea Utara dalam beberapa bulan terakhir juga meningkatkan tekanan terhadap Korea Selatan.
Seperti meledakkan kantor penghubung antar-Korea di wilayahnya.
Bahkan, mengancam mencabut perjanjian militer bilateral yang bertujuan mengurangi ketegangan.
Ini terjadi setelah berbulan-bulan rasa frustrasi atas keengganan Seoul menentang sanksi yang dipimpin AS.
Khususnya memulai kembali proyek-proyek ekonomi bersama yang akan menghidupkan kembali perekonomian Korea Utara yang hancur.(*)